Gorontalo, mimoza.tv – Tekad Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo untuk menjadikan penjara bagi ratusan Narapidana (Napi) muslim seperti pondok pesantren (Ponpes) semakin nyata. Hal ini dibuktikan dengan dilaksanakannya berbagai program kerohanian, yang salah satunya dengan menghadirkan sesepuh Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya, KH Ali Hanafiah Akbar, Sabtu (29/1/2022).
Menurut KH Ali Hanafiah Akbar, kedatangannya ke Provinsi Gorontalo, dalam rangka syafari dakwah yang diisi dengan tausiyah, jikir dan talqin. Bukan hanya dengan warga binaan saja, melainkan juga dengan masyarakat Gorntalo lainnya.
“Secara umum syafari dakwah ini bukan hanya untuk mereka yang bermasalah (baca: warga binaan) saja, melainkan juga dengan yang tidak bermasalah hukum juga. Tujuannya agar yang tidak bermasalah ini jangan sampai bermasalah. Jadi dua-duanya kita lakukan dengan cara yang mudah, dengan cara memberikan mereka rumus-rumus yang bisa mereka terapkan dalam membentuk karater dan ahlak,” ujarnya.
Lebih lanjut sosok yang juga sebagai Koordinator Wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur ini mengatakan, sebetulnya manusia itu punya janji-janji dengan Allah SWT, yang diibaratkan seperti diberikan pekerjaan rumah (PR). Namun banyak yang tidak tau mengerjakan PR-PR tersebut karena tidak tau rumusnya.
“Kalau kita ibaratkan PR itu seperti ujian. Banyak orang tidak tau mengerjakan karena tidak tau rumusnya. Makanya kehadiran kita disini untuk memberikan rumus-rumus itu, untuk mereka pergunakan. Banyak orang sudah beramal baik tapi tidak lulus karena sitilahnya tidak tau PIN-nya. Nah sekarang kita kasih PIN-nya yaitu dekat dengan Allah SWT. Cara untuk dekat dengan Allah SWT ya melalui zikir,” ucap Ali Hanafiah.
Diwawancarai terpisah, Kalapas Kelas II A Gorontalo melalui Kepala Seksi Binadik, Kasdin Lato menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program dari pembinaan mental dan spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dimana hal itu merupakan program kerja sama antara pihaknya Ponpes Suryalaya sejak tahun 2019.
“Konsep zikir dari Ponpes Suryalaya ini adalah untuk membangun manusia seutuhnya. Mereka tidak saja menangani orang baik saja. Orang-orang yang tersesat juga mereka bangun menjadi lebih baik,” kata Kasdin.
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan tersebut WBP bisa istiqamah menjalankan program-program yang sudah dicanangkan oleh Ponpes Suryalaya.
“Kegiatan ini juga menjadi agenda rutin kami. Hanya saja terkendala pandemic COVID-19, tahun ini bisa dilaksanakan. Seperti yang sudah pernah kami sampaikan sebelumnya, harapannya Lapas ini menjadi pesantren bagi warga binaan,” tutup Kasdin.
Pewarta: Lukman.