Gorontalo, mimoza.tv – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meluncurkan tiga agenda masing-masing; Gorontalo Karnaval Karawo, Festival Pohon Cinta, dan Festival Pesona Danau Limboto, yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara atau KEN tahun 2024. Selain KEN, Sandiaga juga meluncurkan Calender Of Event Gorontalo 2024.
Dalam keguatan yang digelar di Ball Room Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo, Rabu (28/2/2024) Sandiaga mengatakan, memang sektor pertanian ini menjadi andalan Provinsi Gorontalo. Namun, jika sektor pertanian ini dihilirisasi, maka akan ketemu yang namanya subsektor ekonomi kreatif.
“Produk pangan olahan kuliner ini sudah memberikan kontribusi 42 persen terhadap PDB ekonomi kreatif kita. Apresiasi untuk kuliner Gorontalo. Kedua adalah subsektor fesyen, yang selama ini belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tapi kalau di Gorontalo maka motif karawo ini sudah menjadi bagian daripada keseharian kita menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” ucap Sandiaga.
Jadi, jika ada sektor yang bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan output ekonomi, maka itulah sektor ekonomi kreatif. Dan hari ini pengembangan event adalah bagian daripada ekonomi kreatif.
Pada kesempatan itu dirinya menitipkan pesan tiga festival di Gorontalo yang sudah terkurasi menjadi kalender ivent pariwisata. Kata Sandiaga, ivent-ivent tersebut harus memiliki cerita.
“Saya menyebutnya Story Nomics. Apa cerita di balik festival-festival tersebut. Harus ada sebuah narasi yang harus kita bangun dan konten-konten yang kreatif sehingga ini akan menjadi sarana promosi dan menjadi sarana kita berkolaborasi. Sebuah cerita yang menghasilkan dampak ekonomi yang akan dihasilkan dari pada setiap event,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Dian Nugraha, mengatakan, tahun 2023 ekonomi Provinsi Gorontalo tumbuh sebesar 4,50 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, dan masih di bawah nasional yang mencapai 5,04 persen.
“Saat ini perekonomian Gorontalo masih didominasi oleh sektor pertanian. Kita perlu memaksimalkan potensi sektor lain untuk dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi salah satu solusi guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus menjadi penggerak bagi tubuhnya sektor lain seperti akomodasi jasa dan perdagangan,” ujar Dian Nugraha.
Ia menambahkan, pihaknya terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi guna mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekstrak di Gorontalo.
“Gorontalo memiliki modal utama baik dari keindahan alam maupun perilaku masyarakat yang ramah. Sehingga kami optimis pariwisata di Gorontalo dapat terus tumbuh semakin maju dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Beberapa dukungan dari KPwBI Gorontalo dalam berbagai ivent di Gorontalo itu diantaranya, Gorontalo Karnaval Karawo, festival Pesona Pohon Cinta, Vestival Tuna, dan Festival Danau Perintis.
Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya dalam sambutannya juga menyampaikan terimakasih atas Menparekraf dan seluruh jajanan, yang selalu mendukung pembangunan kepariwisataan daerah khususnya di Provinsi Gorontalo. Kata Pj Ismail, di tengah keterbatasan yang ada di pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, pihaknya terus berupaya menyelenggarakan pembangunan para wisata di daerah baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten dan kota.
“Karena hal ini tidak semata-mata meningkatkan perekonomian daerah, namun juga untuk mendukung perekonomian nasional. Tahun 2023 lalu kunjungan dan pergerakan wisatawan di Provinsi Gorontalo Alhamdulillah bisa melampaui target RPJMD, meskipun belum bisa mencapai target yang diberikan oleh Kemenparekraf. Namun geliat perekonomian daerah saat ini kian terasa, di mana salah satunya disumbangkan oleh pergerakan pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif,” kata Pj Ismail.
Ia pun menyentik data yang dikeluarkan oleh BPS bahwa, pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya sektor kuliner di Provinsi Gorontalo bisa melampaui pertumbuhan sektor pertanian yang selama ini menjadi sektor utama. Termasuk pelibatan para milenial dan Gen Z juga semakin menambah gairah gairah parawisata dan ekonomi kreatif.
Peliput : Lukman.