Gorontalo, mimoza.tv – Menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo menghadirkan strategi inovatif untuk mengendalikan inflasi dan meriahkan suasana perayaan. Deputi Kepala KPwBI Provinsi Gorontalo, Ridwan Nurjamal, secara antusias memaparkan langkah-langkah proaktif bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Gorontalo dalam suatu acara Ngopi Bareng Insan Media (Piramida).
Dalam acara yang digelar di Roof Top Lantai 5, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo pada Jumat (22/12/2023), Ridwan Nurjamal membahas beberapa keputusan penting dari High Level Meeting (HLM) yang baru-baru ini dilaksanakan. Salah satu poin utama adalah peningkatan ketersediaan barang pokok melalui Gelar Pangan Murah (GPM).
“Saat ini, kami mengintensifkan operasi pasar, contohnya dengan memberikan subsidi cabai dari pemerintah provinsi Gorontalo. Dengan harga jual hanya Rp 30 ribu per kilogram dibandingkan harga normal Rp 120 ribu, kami berusaha keras untuk menurunkan harga dan membuatnya terjangkau bagi masyarakat,” ungkap Ridwan Nurjamal dengan semangat.
Selain itu, BI Gorontalo juga mengajak berbagai pihak, termasuk Polda Gorontalo dan Kejaksaan Tinggi, untuk bersama-sama memberikan himbauan kepada masyarakat agar berbelanja secara bijak dan tidak berlebihan selama musim perayaan. Langkah ini sejalan dengan upaya pencegahan inflasi yang diusung oleh BI dan TPID.
Pada kesempatan yang sama, Arman Johansyah, Kepala Unit Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah di KPwBI Provinsi Gorontalo, menjelaskan, dalam menghadapi Nataru BI Gorontalo juga menyiapkan layanan penukaran uang yang mirip dengan strategi yang diterapkan pada bulan Ramadan. Kata dia, masyarakat dapat menggunakan kas keliling dan mengakses website Penukaran dan Tarik Uang Rupiah (PINTAR).
“Kami sudah berkoordinasi dengan perbankan di daerah, mulai dari kantor cabang hingga unit-unitnya. Layanan kas keliling kami juga aktif, dan setiap hari Kamis, masyarakat dapat mengakses website PINTAR untuk menukarkan uang rusak,” tutup Ridwan Nurjamal dengan penuh keyakinan.
Dengan serangkaian langkah kreatif dan kolaboratif ini, BI Gorontalo berharap dapat menciptakan suasana perayaan yang lebih terang dan memberikan kontribusi positif pada ekonomi serta kesejahteraan masyarakat di tengah gejolak harga jelang Nataru.
Penulis : Lukman.