Gorontalo, mimoza.tv – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo, Rony Widijarto Purubaskoro menilai, sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi Gorontalo.
Kata Rony, dalam catatanya, konstruksi sektor ini di Kabupaten Pohuwato memiliki nilai investasi sebesar Rp. 156 miliar (2021 – 2022), dengan serapan tenaga kerja sebanyak 685 orang. Namun demikian kata dia, dengan potensi pertambangan yang cukup menjanjikan, diperlukan upaya untuk menjaga kesinambungan sektor pertambangan terhadap pembangunan.
“Selain itu, diperlukan usaha untuk menjaga momentum kontribusi sektor pertambangan terhadap perekonomian agar tetap optimal dan tidak hanya berhenti pada fase konstruksi,” ungkap Rony pada kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Gorontalo dalam tajuk “Outlook 2023 dan Tinjauan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru”. Senin (16/1/2023).
Ia menyampaikan terkait perekonomian Gorontalo sepanjang tahun 2022, outlook ekonomi 2023, serta tinjauan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Disebutkan bahwa, tahun 2022 yang diprediksi akan menjadi tahun pemulihan ekonomi global ternyata tidak berjalan mulus seiring dengan adanya invasi Rusia ke Ukraina.
“Konflik dua negara ini mengakibatkan terjadinya gangguan rantai pasok pangan serta mendorong inflasi di beberapa negara hingga melonjak di luar kelaziman,” imbuhnya.
Katanya kembali, di tahun 2023 inflasi dan gangguan rantai pasok pangan masih akan menjadi tantangan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi global. Meski demikian, perekonomian Gorontalo terus mengalami pertumbuhan. Hingga triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Gorontalo telah tumbuh sebesar 4,07% (c-t-c).
“Membaiknya pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III 2022 seiring pemulihan pada Lapangan Usaha utama seperti Pertanian, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, serta Transportasi pada sisi penawaran. Di sisi pengeluaran, Konsumsi Rumah Tangga masih konsisten menjadi sektor penopang pemulihan ekonomi yang menunjukkan membaiknya permintaan masyarakat,” tutup Rony.
Pewarta : Lukman.