Gorontalo Utara, mimoza.tv – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo, memastikan jalur Trans Sulawesi Penghubung dua provinsi mulai difungsikan. Sebelumnya, jalur Trans Sulawesi ini lumpuh total akibat bencana tanah longsor, hingga mengakibatkan jalan dan jembatan putus.
Bencana alam berupa tanah longsor hingga jalan dan jembatan putus yang melanda wilayah Kabupaten Gorontalo Utara sejak akhir Februari kemarin, mendapat penanganan ekstra dari pemerintah setempat. Bahkan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, memastikan kondisi jalan yang menghubungkan jalur Trans Sulawesi mulai difungsikan.
Doni Lahati, Kepala BPBD Gorontalo Utara menjelaskan, meski mengalami kendala namun penanganan tetap dijalankan secara terpadu, mulai dari kecamatan terparah, yakni Sumalata dan Biawu. “Tanah longsor yang terjadi akhir Februari kemarin di 4 kecamatan yang menjadi poros utama penghubung trans sulawesi ini, langsung ditangani oleh pihak kami sehari setelah kejadian. Bekerja sama dengan Balai Jalan, langsung kami lakukan penanganan dilokasi terjadinya longsor,” ujarnya.
Bencana longsor di wilayah Gorontalo Utara berdasarkan data BPBD, mencapai 87 titik yang ada di 4 kecamatan, yakni Monano, Sumalata, Biawu, dan Atinggola. Dari 87 titik longsor tersebut, 2 diantaranya yang paling parah dengan ketinggian mencapai 15 meter, dengan panjang sekitar 500 meter tanah longsor yang menutupi badan jalan.
Bencana longsor yang melanda Kabupaten Gorontalo Utara merupakan akibat dari tingginya curah hujan secara terus menerus yang mengguyur wilayah utara Gorontalo sejak sepekan kemarin.