Gorontalo, mimoza.tv – Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo dalam Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Gorontalo 2023, lebih dari setengah penduduk Gorontalo memiliki akses internet. Dari total 1.192.737,00 jumlah penduduk Gorontalo pada tahun 2022, sekitar 63,77 persen di antaranya menggunakan internet dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.
BPS menjelaskan bahwa mayoritas dari mereka yang menggunakan internet, sekitar 85 persen, mengaksesnya untuk hiburan atau entertainment. Sementara itu, 75,16 persen menggunakannya untuk sosial media, dan 71,05 persen untuk mencari berita. Sebanyak 20,97 persen penduduk menggunakan internet untuk mendapatkan barang dan jasa.
Lebih lanjut, BPS memaparkan bahwa sebagian penduduk Gorontalo menggunakan internet untuk keperluan seperti pembelian (11,34 persen), pembelajaran online (7,79 persen), fasilitas finansial (6,49 persen), pembuatan konten digital (6,27 persen), penjualan (4,45 persen), dan bekerja online dari rumah (1,60 persen).
Namun, terdapat perhatian terhadap kesenjangan besar antara pengguna internet dan tingkat literasi digital. Ahmad Nabhani, dalam artikelnya di Neraca.id, menyoroti bahwa penggunaan internet yang masif harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital. Ia menekankan bahwa maraknya media sosial dapat memicu cyberbullying, penyebaran hoaks, dan false news, khususnya menjelang tahun politik.
Menanggapi tantangan tersebut, Nabhani berpendapat bahwa literasi digital dapat menjadi solusi untuk menghadapi risiko-risiko tersebut. Dia menyebutkan bahwa generasi milenial dan Z, dengan literasi digital yang baik, diharapkan dapat menangkal intoleransi dan politik identitas dalam Pemilu 2024. Hal ini dianggap penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengungkapkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih berada pada rata-rata angka 3,54 dari indeks 1-5. Digital safety menjadi pilar literasi digital yang perlu ditingkatkan, mengingat masih banyak masyarakat yang rentan menjadi korban kejahatan digital. Pangerapan menegaskan bahwa edukasi mengenai literasi digital, khususnya dalam hal keamanan digital, menjadi fokus utama untuk tahun ini.
Dalam menghadapi era digital yang terus berkembang, penting bagi masyarakat Gorontalo dan seluruh Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara penetrasi internet yang pesat dengan peningkatan literasi digital demi keamanan dan kesejahteraan bersama.
Penulis : Lukman.