Kota Gorontalo, mimoza.tv – Partai Demokrat resmi menutup penjaringan bakal calon, yang akan mengikuti Pemilihan Walikota 2018 mendatang, pada hari Minggu malam (30/4/2017). Dari 11 orang yang ikut mendaftar, 5 orang diantaranya adalah kader internal partai. Partai Demokrat menyatakan tak hanya ingin menjadi penonton dalam pesta demokrasi lima tahunan warga Kota Gorontalo tersebut.
lima kader internal partai yang ikut dalam penjaringan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota, yang dibuka sejak 1 April lalu diantaranya, Sekretaris DPD Arifin Djakani, Erman Latjengke yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Kota Gorontalo, Jemmy Mamangkey, Muksin Brekat, dan kader termuda Erwin Ismail.
Arifin Djakani, salah satu kader internal yang ikut dalam penjaringan mengatakan, Partai Demokrat yang saat ini memiliki 4 kursi di DPRD, mendorong kader-kader terbaiknya untuk ikut dalam bursa penjaringan ini. “Tidak mungkin kita ada partai, ada wadah dan tidak ikut mendaftar. Makanya kita di DPD mendorong dan mensupport teman-teman yang ada di DPC untuk ikut, seperti Pak Erman Latjengke, Pak Muksin Brekat, Pak Jemmy Mamangkey, Erwin Ismail, termasuk saya sendiri juga ikut mendaftar,” kata Arifin.
Bahkan pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD REI Provinsi Gorontalo ini menambahkan, dari kelima kader internal ini akan dilakukan survey sama seperti calon-calon lain yang mendaftar. Namun bagi kader internal akan dilakukan penilaian tersendiri, terkait survey diantara sesama kader internal.
“Dari lima kader internal ini, kita akan survey mana yang terterima di rakyat. kemudian akan kita kawinkan, kita akan cari koalisi partai. Hasil survey itu akan kita sandingkan dengan partai yang nanti akan berkoalisi dengan Demokrat,” lanjutnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Muksin Brekat, calon internal partai lainnya. Menurutnya, kader internal partai juga harus ambil bagian meramaikan pesta demokrasi ini. “Kita sebagai pemilik partai dan tuan rumah dalam penjaringan ini tentu tidak akan tinggal diam. Kita harus ambil bagian dalam meramaikan bursa calon peserta Pilwako 2018,” ungkap Muksin.
Dirinya juga menambahkan, secara etika bagi kader internal sangat tidak mungkin sebagai pemilik partai hanya menyerahkan kepada orang dari luar untuk menggunakan bendera partai mereka. “Secara etika kan tidak mungkin kami sebagai kader internal, membiarkan begitu saja orang-orang dari luar partai menggunakan bendera partai kita. Kami juga harus ikut ambil bagian, bukan hanya jadi penonton saja,” tutup muksin.
Kader internal partai yang ikut dalam penjaringan ini, juga diwajibkan untuk melakukan komunikasi politik dengan partai lain. Hal ini dilakukan untuk melengkapi persyaratan jumlah kursi untuk mengusung calon dalam Pilkada serentak Kota Gorontalo mendatang. Saat ini Partai Demokrat Kota Gorontalo baru memiliki 4 kursi di DPRD Kota, dan harus menambahk 1 kursi lagi untuk melengkapi syarat. Mau tidak mau koalisi dengan partai lain wajib dilakukan.
Sejak dibuka pada 1 April lalu hingga dihari terakhir penjaringan, total ada 11 orang yang ikut mendaftar dalam penjaringan ini. Selain 5 kader internal, juga diikuti oleh figur dari luar partai seperti Safrudin Mosii, Marten Taha, Yunus Nusi, Rum Pagau, Syamsu Qamar Badu dan Charles Budi Doku.