Gorontalo, (5/10) – Diperingatan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke 71, puluhan Jurnalis Gorontalo yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Gorontalo, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo menggelar aksi damai di Markas Komando Distrik Militer 1304 Gorontalo, dan Bundara Hulondalo Indah.
Aksi yang di gelar puluhan jurnalis pada Rabu siang (5/10), merupakan aksi solidaritas terkait sederet kasus kekerasan yang melibatkan oknum TNI di berbagai daerah Indonesia, khususnya yang terjadi dalam 2 bulan terakhir.
Seperti pelecehan yang terjadi di Medan kepada salah seorang Wartawati, dan yang terakhir terjadi beberapa hari lalu, pemukulan terhadap kontributor NET TV di Madiun, yang semuanya di lakukan oleh oknum TNI.
Dalam pernyataan sikap dari IJTI Provinsi Gorontalo dan AJI Kota gorontalo, diantaranya : Mendesak pimpinan TNI untuk memberikan sangsi kepada pelaku serta bersikap ksatria dengan memberikan jaminan agar pelaku diadili sesuai UU Pers Tahun 1999 dan KUHP, Menolak dan melawan arogansi dan sikap represif dari anggota TNI.
“aksi ini dilakukan untuk mengecam aksi kekerasan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, yang dilakukan oleh oknum TNI,” kata deby mano, Ketua Aliansi Jurnalis Independen Kota Gorontalo saat di wawancara seusai aksi.
Debby juga menambahkan, “hari ini kami juga memberikan kado, berupa buku tentang Undang Undang Pers, karena kami menganggap mereka belum memahami kerja kerja pers, dan kado ini di anggap pas sebagai hadiah buat TNI di ulang tahun mereka ke 71.”
“kami berharap kekerasan terhadap jurnalis tidak terjadi di Gorontalo, seperti daerah lain, karena sudah bukan saatnya lagi kekerasan terjadi, apalagi untuk membungkam kerja wartawan, karena pekerjaan kami dilindungi Undang Undang dan kami harap semua pihak mentaati itu, begitu juga dengan jurnalis yang bertugas diharapkan bekerja sesuai dengan Kode Etik Jurnalis,” tutup Arlank Pakaya, Ketua IJTI Provinsi Gorontalo.