Gorontalo, Mimoza.tv – Ratusan buruh di Gorontalo yang tergabung pada beberapa organisasi serikat pekerja, berharap agar Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dapat menetapkan UMP yang layak bagi buruh.
Hal tersebut mereka sampaikan saat menggelar aksi damai peringatan Hari Buruh International yang jatuh setiap tanggal 1 May.
Selain upah yang masih belum layak, mereka juga menilai masih banyak perusahaan di Gorontalo yang belum menerapkan UMP kepada pekerja.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FSPMI Provinsi Gorontalo Zulkarnain Daipaha saat berorasi pada hari buruh 1 Mei 2018, menyampaikan bahwa UMP di Gorontalo cukup rendah.
“Dari 34 provinsi di Indonesia, Gorontalo berada pada urutan 25,” ungkap Zulkarnain.
Selain itu, mereka juga menuntut tiga hal yang dinilai penting dan tidak berpihak pada buruh.
Pertama yaitu tolak upah murah, mencabut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 yang dinilai memiskinkan kaum buruh, serta mencabut izin perusahaan yang tidak menerapkan UMP.
“Tuntutan kedua kami yaitu pemerintah segera menurunkan harga beras dan tarif dasar listrik, serta bangun kedaulatan pangan dan energi,” ucapnya.
Menurut mereka saat ini harga bahan pangan khususnya beras setiap hari terus meningkat, begitu juga dengan biaya listrik yang mengalami kenaikan.
Mereka juga mendesak pemerintah untuk mencabut Pepres nomor 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.