Kota Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pada bulan Februari 2017, Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK), dari 123,32 persen menjadi 123,74 persen, sehingga perubahan tersebut menyebabkan inflasi sebesar 0,34 persen.
Cabe rawit menjadi penyumbang inflasi tertinggi selama bulan Februari 2017. Hal tersebut sesuai dari hasil inflasi sebesar 0.34 persen, cabe menyumbang 0,3101 poin mengungguli komoditi lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, Eko Marsoro mengatakan, pada bulan Februari 2017 Kota Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen, dari 123,32 persen menjadi 123,74 sehingga perubahan tersebut menyebabkan inflasi sebesar 0,34 persen. Ia juga meminta kepada pemerintah untuk segera mengendalikan harga cabai agar bisa menekan inflasi di Kota Gorontalo.
“Saat ini pemerintah harus lebih perhatian pada proses pengendalian harga, entah itu terkait distribusi barangnya atau pengadaan barang dan jasa itu sendiri, terutama untuk komoditi bahan makanan. Seperti cabe yang mengalami yang sudah mengalami kenaikan meskipun beras masih stabil walaupun dalam harga tinggi,” kata Eko.
Ia juga mengatakan, beberapa komoditu ikan juga perlu dikendalikan. Karena ikan merupakan salah satu makanan utama masyarakat Gorontalo. “Kalau itu bisa dikendalikan, saya kira mampu menekan inflasi di Kota Gorontalo,” ujarnya.
Akan tetapi menurut Eko, jika pemerintah tidak bisa mengendalikan harga komoditi yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, otomatis akan terjadi inflasi yang lebih tinggi lagi. “Tapi saya kira instansi terkait sudah melakukan antisipasi terkait hal ini,” tutupnya.