Gorontalo, mimoza.tv – Klinik Pratama Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo menggelar sosialisasi bahaya dan cara penanggulangan penyakit menular di dalam lapas, Rabu (3/3/2021)
Kepala Klinik Pratama, Lapas Kelas II A Gorontalo Dr. Sriyolanda Djafar saat sosialisasi menjelaskan, kegiatan itu digelar mengingat semakin padatnya jumlah penghuni didalam lapas yang saat ini tercatat lebih dari 500 orang WBP. Sementara daya tampung idealnya hanya 300 orang.
“Kondisi ini sangat rentan akan penyebaran penyakit menular. Untuk itu perlu adanya edukasi kepada warga binaan di Lapas Gorontalo. Edukasi semacam ini perlu dilakukan dengan rutin karena mengingat kerentanan akan penularan penyakit sangat berptensi besar,” ucap Sriyolanda saat kegiatan.
untuk itu lanjut dia, para napi harus tahu apa saja penyakit menular, bagaimana cara penularannya, bagaimana cara menghindarinya, serta upaya pengobatannya.
“Dengan ddemikian diharapkan mampu meminimalisir penyebaran penyakit menular, disamping itu bagi warga binaan yang sudah teridentifikasi mengidap penyakit menular kiranya untuk tidak menutup diri atau malu untuk mengkomunikasikan penyakitnya dengan petugas lapas. Ini penting agar segera ditangani secara medis sehingga penyebarannya dapat dihindari sejak dini,” imbuhnya.
Pada kegiatan sosialisasi itu dirinya menekanan juga, agar para warga binaan pemasyarakatan (WBP) rajin untuk menjaga kebersihan diri, kebersihan tempat tidur, kamar hunian dan blok hunian, terlebih saat pandemi Covid-19 ini tetap menjalankan protokol Kesehatan.
Pada kesempatan yang sama juga, Kasim Mohungo, S.Sos (Ka.TU) selaku Tim PLH Kalapas saat di hubungi oleh tim media lapasgorontalo.id mengemukanan, pihaknya akan terus melakukan Langkah pencegahan antara lain dengan fogging, penyemprotan disinfektant pada area hunian dan seluruh area lapas baik diluar maupun didalam lapas.
Sementara Kasdin Lato, SH. (Ka.KPLP) saat menghadiri kegiatan sosialisasi itu menambahkan, pihaknya secara rutin setiap hari Sabtu dan Minggu mengarahkan anggota regu pengamanan yang bertugas saat itu untuk mengarahkan WBP membersihkan tempat tidur, area hunian, pembersihan selokan serta menjemur peralatan tidur.
“Bahkan kita juga rutin memeriksa ketersediaan air bersih didalam kamar, dan pada malam hari petugas jaga melakukan kontrol ke semua kamar untuk mengecek para WBP. Jika ditemukan ada yang sakit, petugas segera membawanya ke klinik untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujar Kasdin Lato.
Kata Kasdin, pihaknya juga terus memastikan keadaan ruangan isolasi baik kebersihannya, sirkulasi udara dan ketersediaan air bersih.
“Kegiatan edukasi ini diharapkan memberikan sumbangsi positif baik bagi WBP itu sendiri dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo, agar penyebaran penyakit menular dapat dimnimalisir,” pungkasnya.(luk)