Gorontalo, mimoza.tv – Upaya Lapas kelas II A Gorontalo untuk melahirkan “santri-santri” terbaik hasil binaan hingga saat ini terus dilakukan. Terkini, sebanyak 64 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti seleksi calon Imam Masjid At-Taubah Lapas Gorontalo, Selasa (15/03/22).
Kegiatan seleksi awal imam ini diselenggarakan oleh Badan Tàmirul Masjid At-Taubah yang dibuka oleh Kasi Binadik, Kasdin Lato, yang juga sebagai pembina badan Tamirul Masjid.
“Kegiatan ini merupakan salah satu pola pembinaan bagi warga binaan dalam rangka peningkatan dan pembentukan mental spiritual sehingga kelak menjadi insan berahlaqul karimah yang memiliki kompetensi sebagai seorang imam. Secara bertahap kita menuju ke tahapan kualitas khususnya bagi para calon imam, dan sekarang dilaksanakan tahapan seleksi awal,” ucap Kasdin.
Selanjutnya kata dia, para calon imam ini akan diikut sertakan di Bimbingan Teknis (Bimtek) selama 5 hari. Berbagai pengetahuan kata dia akan didapatkan oleh peserta, diantaranya pemahaman fiqh shalat, adab dan etika imam pada sholat berjamaah, hafalan dan bacaan indah surah dalam Al Quran dan materi pengetahuan lainnya.
Senada dengan Kasdin, pada kesempatan yang sama juga Ketua Umum Tàmirul Masjid At-Taubah, Fery Utiarahman menambahkan, nantinya peserta kedepan dituntut untuk sesuai dengan kriteria khusus yang dipersiapkan oleh badan tàmirul untuk menjadi seorang Imam.
“Misalnya peserta harus mampu membacakan ayat-ayat dengan lantunan indah dan sesuai kaidah. Selain sebagai moment pembinaan dan pembelajaran, kegiatan ini bagi kami dipersiapkan untuk mencari sosok calon imam yang sesuai dengan kriteria. Bagi orang yang awalnya tidak senang datang ke masjid, jadi senang karena tertarik merdu dan indahnya seorang imam ketika membaca ayat-ayat Al Quran. Semoga kegiatan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi warga binaan dan dapat mempraktekannya di Masjid dilingkungan masyarakat sekitarnya,” tutup Fery.
Pewarta : Lukman.