Gorontalo, mimoza.tv – Ratusan warga di Wuhan, meluapkan kegembiraannya saat ikut pesta kolam yang di gelar di Wuhan Maya Beach Water Park, Provinsi Hubei, China, akhir pekan lalu.
Mengutip CNBCIndonesia.com, ratusan orang terlihat berdesakan tanpa masker di sebuah kolam renang. Dalam pesta itu, tampak seorang Disc Jokey sedang beraksi, melambaikan tangan kearah penonton, hingga mereka pun berdesakan menghampiri panggung pentas.
Dari video yang beredar, pemgumjumh begitu menikmati pesta kolam itu tanpa mempedulikan kerumunan, dan juga mengenakan masker. Padahal masker tersebut adalah barang yang harus wajib mereka kenakan setiap saat.
Apalagi Kota Wuhan sendiri merupakan pusat corona pertama kali di dunia, di mana penyakit itu muncul pada Desember 2019.
Selayaknya festival musik elektronik, muncul disc jockey atau DJ dengan headphone kuning cerah dan mulai memainkan musik di atas panggung. Pengunjung di atas air berpesta mengikuti irama musik yang dimainkan DJ dengan pakaian renang minim.
Dikutip dari France 24, Wuhan Maya Beach Water Park baru dibuka kembali Juni lalu. Tepat saat pemerintah China melonggarkan pengetatan sosial seiring nol kasus transmisi lokal.
Pemandangan ini mengundang keheranan dari sejumlah media asing. The Australian menulis, tidak ada pembatasan sosial dalam video yang disebar, di mana satu sama lain saling berdekatan tanpa Jarak.
“Pemandangan keramaian ini berbeda dengan awal 2020 lalu, di mana penguncian (lockdown) dilakukan Wuhan sejak Januari hingga 76 hari,” tulis media itu dikutip Selasa (18/8/2020).
“Meski demikian, media lokal mengklaim pengunjung yang datang hanya 50% dari kapasitas acara.”
Sementara itu, dari media yang sama, otoritas setempat menegaskan tak ada kasus baru sejak pertengahan Mei di Wuhan. Guna menggenjot ekonomi, pemerintah provinsi juga telah membuka 400 area wisata untuk mendorong turis masuk.
Meski begitu sejumlah provinsi lain di China tengah menghadapi serangan Covid-19 meski tak sebesar Wuhan. Makanan beku impor menjadi salah satu penyebab kembalinya wabah itu.
Kasus Covid-19 China sendiri telah stabil di angka 84.871 dengan 4.634 kematian. Ini berbeda dengan AS di mana ada 5,6 juta kasus dan 173.716 kematian.(luk)