Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, selama 22 tahun terakhir fertilitas atau akngka kelahirann orang Gorontalo menurun. Catatan Sensus Penduduk (SP) tahun 2000 angka kelahiran total atau TFR sebesar 2,70. Sementara berdasarkan Long Form SP 2020 tercatat, angka TFR sebesar 2,30.
Prasaja Arifiyanto, SST., M.Si selaku Statistisi Madya BPS Provinsi Gorontalo dalam rilisnya Senin (30/1) menyuampaikan, TFR atau Total Fertility Rate itu sendiri adalah jumlah dari angka kelahiran menurut kelompok umur, dan merupakan ringkasan ukuran dari tingkat fertilitas. Angka ini kata dia, menggambarkan rata-rata jumlah anak yang akan dilahirkan oleh seorang wanita pada akhir masa reproduksinya.
“Hasil SP tahun 2000 TFR sebesar 2,70 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2 sampai dengan 3 orang anak selama masa reproduksinya. Sementara pada Long Form SP tahun 2022 tercatat, TFR Provinsi Gorontalo sebesar 2,30 yang berarti hanya ada sekitar 2 anak saja yang dilahirkan oleh perempuan selama masa reproduksinya,” ucap Prasaja.
Dari sisi angka kelahiran menurut kelompok umur atau age specific fertility rate (ASFR), untuk periode tiga tahun terakhir sebelum Long Form SP 2022 lanjut dia, banyak kelahiran pada perempuan kelompok umur tertentu per 1000 perempuan pada kelompok umur tersebut.
“Grafik ASFR berbentuk huruf U terbalik ini artinya pada kelompok umur muda anak yang dilahirkan rendah. Semakin bertambah umur semakin banyak. Dan puncaknya pada perempuan umur 25 – 29 tahun. Setelah kelompok umur tersebut, anak yang dilahirkan mengalami penurunan,” imbuhnya.
Prasaja juga mengungkapkan, dua hal dibalik penurunan TFR itu yakni; penurunan angka fertilitas remaja (ASFR umur 15-19) yang cukup cepat disebabkan oleh pendewasaan usia perkawinan perempuan mendorong penurunan total kelahiran. Dan yang berikiutnya adalah meningkatnya partisipasi perempuan pada pendidikan menengah dan tinggi dan juga dalam dunia kerja.
Pada kesempatan itu juga dirinya membeberkan, bahwa selama periode 2000 – 2022 penurunan Angka Kematian Bayi di Provinsi Gorontalo hampir mencapai 50 Persen.
“Angka Kematian Bayi atau AKB menurun signifikan dari 57 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2000 menjadi 29,47 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020,” tandasnya.
Pewarta : Lukman.