Kota Gorontalo, mimoza.tv – Kegiatan tadarus al-quran merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Adhan Dambea, sejak dirinya masih menjadi Ketua DPRD, Walikota bahkan hingga saat ini. Dirinya menegaskan, persoalan keagamaan seperti tadarus al-quran jangan dikaitkan dengan politik.
Hal ini diungkapkan setelah dalam beberapa malam terakhir, pelaksanaan tadarus al-quran yang dilakukan oleh Partai Hanura, seperti membuat resah para lurah tempat kegiatan tersebut dilaksanakan. “Saya lihat, beberapa malam terakhir ada lurah-lurah mulai ketakutan dan seperti kebakaran jenggot, ada yang mulai foto-foto kegiatan kegiatan tadarus dan mengawasi, kenapa sih harus begitu?” tanya Dambea.
Dirinya menambahkan, harusnya pemerintah bersyukur dan berterima kasih kepada organisasi atau kelompok yang melaksanakan kegiatan keagamaan seperti tadarus al-quran. “Saya minta, pemerintah supaya jangan melihat dari kacamata politik apa yang dilakukan ini, tapi gunakanlah kacamata agama dalam melihat kegiatan keagamaan, jangan sampai pemerintah terkesan melarang rakyat untuk ikut dalam kegiatan tadarus al-quran,” lanjut Dambea.
Karena menurut Dambea, hal ini sudah dilakukan sejak dirinya masih menjabat sebagai Ketua DPRD, Walikota, bahkan hingga saat ini. Kegiatan tadarus al-quran adalah kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan olehnya. “Kegiatan ini melekat pada pribadi saya, sejak dulu hingga saat ini rutin dilaksanakan setiap tahun, dan tidak ada hubungan dengan politik,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Hanura Gorontalo.
Dirinya juga mengatakan, sebagai seorang politisi harus mampu membedakan mana kegiatan keagamaan, dan mana kegiatan politik. “Ini semua tergantung niat, dan allah tidak bisa dibohongi, bikin kegiatan keagamaan cuma karena ada kepentingan politik disitu,” tutup Dambea. (idj)