Kota Gorontalo, mimoza.tv – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Peduli Rakyat Gorontalo (GPPRG) menggelar aksi unjuk rasa damai, yang mengajak masyarakat dan penyelenggara untuk mewujudkan pilkada damai, dan jauh dari politik uang dan isu SARA.
Tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik, dimana dalam dua tahun ini akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah, pemilihan anggota legislatif dan juga pemilihan Presiden. Untuk itu, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Pemuda Peduli Rakyat Gorontalo (GPPRG) menggelar aksi unjuk rasa damai, Senin (12/3/2018).
Dalam aksi unjuk rasa damai, massa aksi meminta pihak penyelenggara dalam hal ini pemerintah, KPU, Bawaslu, aparat keamanan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, termasuk para pemilih untuk mewujudkan Pilkada yang berkwalitas dan berintegritas.
“Aksi ini merupakan seruan untuk semua elemen masyarakat Kota Gorontalo, untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai demokrasi bersamaan dengan potensi sosial, yang tujuannya adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara,” kata Mahul Lutfi, Koordinator Aksi.
Massa aksi juga mengajak pihak penyelenggara untuk menolak praktek politik uang dan isu-isu sara, yang nantinya merugikan elemen paling bawah yakni masyarakat. “Kami juga mengajak masyarakat dan pihak penyelenggara untuk menjauhi isu-isu sara dan prakte politik uang, yang nantinya justrun akan menghasilkan pemimpin yang tidak berkwalitas,” lanjutnya.
Aksi unjuk rasa ini digelar di empat titik, yakni Bundaran Tugu Saronde, Kantor Bawaslu, yang diterima langsung oleh John Henri Purba selaku Ketua Bawaslu, Kantor KPU Kota Gorontalo yang diterima oleh Solihun Ino Ischak dan M.K Maa, yang kemudian dilanjutkan di titik terakhir, yakni simpang lima andalas. (idj)