Kota Gorontalo, mimoza.tv – Pasca tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu 12 Juli kemarin, kehadiran LP-KPK dianggap merusak citra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan juga Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Gorontalo.
Hal ini terungkap dalam diskusi lepas yang digelar oleh anggota grup whatsapp “Forum Diskusi Gorontalo” di salah satu warung kopi di Kota Gorontalo, Sabtu malam (15/7/2017). Gabungan aktivis dari lintas LSM dan ormas yang hadir pada malam tadi, sepakat menolak kehadiran LP-KPK yang dianggap meresahkan dan merusak citra LSM dan Ormas yang ada di Gorontalo.
“Dari hasil pertemuan malam ini, kami dari gabungan aktivis dan lintas LSM serta Ormas yang ada di Gorontalo akan mendatangi Kesbangpol Provinsi untuk menyatakan secara resmi kehadiran LP-KPK di Provinsi Gorontalo,” ujar Fanli Katili yang mewakili Gabungan LSM yang hadir malam itu.
Menurut Fanly, hal ini dilakukan karena kehadiran mereka dianggap meresahkan dan merusak citra Ormas dan LSM. “Kami semua sepakat menolak keberadaan LP-KPK, baik Pengawasan maupun Pengawal (Dualisme kepengurusan) karena meresahkan dan merusak citra Ormas serta LSM. Terinformasi lembaga inin sering melakukan aksinya di sejumlah instansi dengan mengatasnamakan KPK, untuk menakut-nakuti dan memeras pihak instansi yang mereka datangi,” lanjut Fanly.
Selain itu, barisan aktivis Gorontalo ini juga akan meminta Kesbangpol Provinsi untuk mengeluarkan rekomendasi untuk ditindak lanjuti oleh Kesbangpol yang ada di Kabupaten Kota, agar menolak dan membubarkan lembaga ini.
Sementara itu, Politisi senior dan juga Ketua Dewan Pembina LSM Yaphara, Adhan Dambea yang juga turut hadir mengatakan, ini menjadi pelajaran untuk semua LSM bukan hanya LP-KPK. “Semua LSM yang memeras pejabat dan kontraktor itu harus ditertibkan, bukan hanya LSM tertentu saja. Jadi posisinya kita memolak LSM yang seperti itu,” ujar Dambea.
Bahkan Dambea menghimbau kepada seluruh SKPD, Sekolah atau Kantor Desa untuk segera melapor ke Polisi jika didatangi LSM atau ormas yang tujuannya untuk memeras. “Segera laporkan jika ada yang datang dengan mengatasnamakan LSM atau Ormas hanya untuk memeras. Lapor Polisi atau lapor ke saya juga bisa lewat LSM Yaphara,” tutup Adhan.
Namun sangat disayangkan, dalam diskusi yang berlangsung hingga larut malam ini, tidak dihadiri oleh Ketua LP-KPK Gorontalo, Jasmin Maruf yang sebelumnya menyatakan siap untuk hadir. Saat dihubingi via telepon, dirinya mengatakan sedang menghadiri acara reuni di Boalemo.
Diskusi lepas yang dilaksanakan oleh anggota grup whatsapp “Forum Diskusi Gorontalo” ini juga turut dihadiri oleh Wakil Walikota Charles Budi Doku. Dan ini merupakan kali kedua, setelah sebelumnya dilaksanakan pada Senin malam (10/7/2017) kemarin. Hal ini akan rutin dilakukan untuk silaturahmi antar anggota grup, bertukar pendapat dan masukan, serta membahas semua hal untuk pembangunan Gorontalo kedepannya. (idj)