Gorontalo, mimoza.tv – Jika dulu ada pepatah yang mengatakan ‘mulutmu harimaumu’, maka di era perkembangan media sosial yang kian pesat ini muncul pepatah ‘jarimu harimaumu’.
Istilah ‘jarimu harimaumu’ ini menimpa pemilik akun facebook Imrannento imran. Dia diadukan puluhan wartawan ke Polda Gorontalo, Jumat (21/6/2019) dengan tuduhan penghinaan terhadap profesi wartawan.
Dalam postingan tanggal 19 Juni 2019, pemilik akun Imrannento imran mengunggah foto foto lokasi pantai ratu Kabupaten Boalemo, sambil membubuhi caption. Unggahan ini kemudian dikomentari orang lain.
Sialnya, menjawab komentar itu pemilik akun Imrannento imran yang diduga sebagai oknum anggota LSM itu, mengatakan “soalnya cuman jadi lahan pencaharian wartawan ini pulau ratu”
Oleh rekan rekan jurnalis, bahasa yang dilontarkan Imrannento imran dianggap pelecehan, karena berkonotasi negatif.
“Tulisan atau komentarnya itu memberikan kesan negatif terhadap profesi kami sebagai wartawan,” ujar Helmi Rasid salah seorang jurnalis yang ikut melapor.
Lanjut Helmi, keputusan untuk melapor ke polisi disepakati oleh puluhan wartawan lintas organisasi dan komunitas. Menurut mereka, unggahan akun facebook bernama Imrannento imran bukan saja melecehkan profesi wartawan, tapi juga dikhawatirkan bisa menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap profesi ini.
“Kami sudah berupaya untuk menghubungi yang bersangkutan dan pemilik akun merasa bersalah dan meminta maaf atas ucapannya itu,” kata Helmi.
Permohonan maaf yang bersangkutan kemudian ditulis kembali lewat akun facebooknya namun selang beberapa waktu kemudian, status permohonan maaf itu dihapus kembali. Dengan begitu, Jurnalis Gorontalo menilai. Permintaan maafnya ditarik kembali.
Wartawan yang berasal dari berbagai Organisasi Pers itu, berharap agar persoalan konflik pembukaan tempat Wisata Pantai Ratu yang masuk kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Boalemo, kalau memang ada oknum wartawan yang bermain atau terlibat dalam konflik tersebut, seharusnya bisa diungkap siapa pelakunya.
“Jika yang ia sebutkan adalah oknum wartawan tentu lain persoalannya. Namun saja dalam komentarnya itu menggeneralisir wartawan,” pungkasnya.(luk)