Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Diduga akibat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), 3 orang warga asal Kelurahan Hunggaluwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, sejak Selasa (16/1/2018) hingga hari ini Jum’at (19/01/2018) masih harus mendapatkan perawatan dari tim medis rumah sakit MM Dunda Limboto.
Pasalnya ketiga warga tersebut menderita panas tinggi yang diduga gejala dari DBD. Parahnya lagi, salah satu diantaranya, bocah yang baru berusia 6 tahun tidak terselamatkan dan meninggal dunia akibat penyakit yang tersebut.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah satu penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang dapat mengancam keselamatan warga. Tentunya jika manusia yang terkena gigitan nyamuk tersebut, bisa berakibat fatal jika hal tersebt tidak segera diseriusi.
Hal ini seperti yang menimpa 3 orang warga yang masih ada ikatan keluarga. Mereka harus mendapatkan penanganan intensif dari pihak rumah sakit. Hanya saja seorang bocah, Tiara Arifa, yang masih duduk dibangku taman kanak-kanak, tak dapat terselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia pada Kamis (18/1/2018) kemarin.
Orang tua korban hanya bisa pasrah dan menerima musibah yang sudah menimpa keluarga mereka. Pasalnya hal tersebut tak sempat terlintas dibenak mereka, bahwa sang buah hati terkena DBD. Bahkan meski sempat mendapatkan penanganan dari tim medis, namun nyawa dari Tiara Arif tak bisa diselamatkan.
“Bahkan saat sakit Tiara masih sempat mengikuti pelajaran disekolahnya. Yang saat ini belum hilang dari benak saya adalah saat Tiara mengatakan akan memberikan hadia ulang tahun kepada saya. Bahkan dikatakanya hadiah tersebut tidak akan terlupakan,” kata Haruyaningsi Atule, Ibu korban.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Limboto Ismail T Akase mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mewaspadai masalah ini sejak akhir tahun 2017, karena mengingat curah hujan saat ini yang cukup tinggi.
“Bahkan kami telah turun langsung untuk melakukan survei dilokasi Desa Hunggaluwa tersebut dan kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengupayakan melakukan penyemprotan atau foging,” ungkap Ismail.
Bahakan Ismail Mengaku, jika korban tersebut sempat mendapatkan penanganan diri pihak Puskesmas, hanya saja dalam pemeriksaan awal korban belum terdapat tanda-tanda gejala DBD terhadap diri korban. (fpr)