Gorontalo, mimoza.tv – Pihak Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, menghentikan sementara proses pencarian dan evakuasi korban tanah longsor di area tambang emas Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heriyanto, saat diwawancarai awak media pada Rabu (10-7-2024).
Heriyanto menjelaskan, penghentian operasi pencarian dan evakuasi korban itu terkait dengan insensitas hujan yang mengguyur sebagian besar Gorontalo.
“Insensitas hujan yang tinggi sejak tadi malam sampai dengan hari ini, maka untuk sementara operasi SAR di atas kita hentikan dulu. Situasi di lokasi juga tidak memungkingkan untuk dilakukan pencarian,” ujar Heriyanto.
Terkait dengan seluruh personil yang berada di lokasi bencana, Ia menjelaskan, yang sudah terlebih dahulu naik pada hari pertama dan hari ke dua, akan diturunkan, dan akan digantikan oleh regu yang ke tiga dan ke empat.
“Yang naik pada hari ke tiga dan ke empat ini totalnya ada 137 orang. Mereka akan menggantikan personil yang sudah naik terlebih dahulu pada hari pertama dan hari ke dua pencarian. Ini karena mengingat fisik mereka selama ada di lokasi, dan juga medan yang berat yang mereka alami selama di lokasi,” imbuhnya.
Ia juga mengkonfirmasi soal keberadaan alat berat yang saat ini sudah berada di lokasi pada Selasa (9-7) sore, tepatnya di titik bor satu dan tiga. Namun, melihat kondisi curah hujan yang lebat, alat berat itu juga dihentikan sementara pengoperasiannya.
Heriyanto juga menjelaskan soal operasi pencarian dan evakuasi, yang sesuai dengan SOP adalah selama tujuh hari. Namun demikian, pihaknya akan menunggu apakah yang akan mengeluarkan tanggap darurat itu dari Pemerintah Provinsi Gorontalo atau pihak Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
“Nanti kita akan tunggu sampai berapa hari tanggap daruratnya. Kami akan mengikuti prosedur, berapa hari yang akan di tambah untuk pencarian. Apakah itu di tambah oleh Pemda setempat, atau masyarakat yang masih merasa kehilangan korban. Dan bila tidak memungkinkan untuk dilakukan pencarian, maka kami akan evaluasi lagi masa tanggap darurat tersebut,” imbuhnya.
Penulis : Lukman.