Gorontalo, mimoza.tv – Direktur Media Center DPW Nasdem Gorontalo, Alyun Hippy, membantah jika dirinya memprovokasi massa aksi demo sekelompok wartawan yang melintas di depan Kantor DPW Partai Nasdem Gorontalo pada Rabu (15-5-2024). Hal itu disampaikan Alyun dihadapan awak media, pada Kamis (16-5-2024) sore.
“Yang benar adalah, kita melambaikan tangan dari tempat duduk yang terletak di teras kantor DPW NasDem Gorontalo. Justeru kami menyapa kawan-kawan Pro Jurnalis Media Siber yang sedang berorasi dari atas mobil, tengah melintas di depan kantor NasDem. Orasi yang dilakukan oleh rekan-rekan Pro Jurnalis Media Siber sambil melintas di depan kantor kami adalah tindakan provokatif dan mengganggu ketertiban umum,” ujar Alyun.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, masa aksi yang sedang melintas di depan kantor DPW NasDem Gorontalo, tiba tiba berhenti di samping kantor NasDem Gorontalo dan meneruskan orasinya ditengah jalan Jon Ario Katili (Ex. Andalas), jaraknya kurang dari 50 meter dari kantor DPW NasDem.
“Karena masa aksi berhenti cukup lama, menghambat arus lalu lintas, dan terus berorasi menyebut-nyebut nama Partai NasDem. Kita mengajak para pendemo untuk masuk ke halaman kantor untuk berdialog. Tujuan kita untuk dialog adalah untuk menyampaikan kepada masa aksi untuk tidak mencatut nama Partai NasDem dalam aksi tersebut. Karena partai NasDem tidak ada sangkut pautnya dengan isu dugaan penghinaan profesi wartawan yang sedang di blow up oleh aksi demo. Karena korlap aksi sudah dalam keadaan emosi. Maka dialogpun tidak terjadi,” cetus Alyun.
Sebenarnya kata Dia, Partai NasDem prihatin dengan tindakan Pro Jurnalis Media Siber yang menuntut pembuktian dugaan pelecehan profesi jurnalis itu, tidak menggunakan jalur hukum murni. Mengingat kasus ini, sifatnya personal, dan tidak ada kaitannya dengan kelembagaan Partai NasDem.
“Kami juga menyayangkan, upaya untuk menuntut pembuktian dugaan pelecehan profesi jurnalis yang menggunakan instrumen demonstrasi. Sehingga ini terkesan menjadi komoditas politik yang patut diduga memiliki motiv untuk merusak citra dan reputasi Partai NasDem ditengah tahapan Pilkada yang tengah berlangsung,” tegasnya.
Bahkan kata Alyun, pihaknya menyesalkan video yang disebarkan oleh rekan rekan Pro Jurnalis Media Siber melalui media berita dan aplikasi sosial media Tik Tok, bukanlah video utuh, dan menyentil nama Partai NasDem, sehingga merugikan citra Partai NasDem.
“Bahwa, dalam video utuh, Rum Pagau menyampaikan pengalaman pribadinya dengan ulah oknum wartawan, ketika menjadi Bupati Boalemo di waktu itu. Dan diakhir penyempaiannya Ia meminta, wartawan tidak menyuguhkan berita yang tidak berimbang, sehingga tidak terkesan perss menyebar berita bohong atau fitnah. Partai NasDem cukup menyayangkan tidak terpenuhinya prinsip cover both side atau pemberitaan berimbang dan objektif, dalam berita yang mencatut nama Partai NasDem tersebut,” tutup Alyun.
Sebelumnya dalam pemberitaan sebagaimana yang mimoza.tv kutip dari Faktanews.com, Ketua PJS Gorontalo, Johan Chornelis Rumampuk, mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ia bersama awak media lainnya hendak menuju Polda Gorontalo untuk menggelar aksi damai. Dalam pemberitaan itu menyebut sikap arogansi dipertontonkan oleh oknum kader Partai Nasdem Provinsi Gorontalo, Alyun Hippy, yang diduga sempat melakukan aksi provokasi terhadap massa aksi yang melakukan demo pelecehan profesi jurnalis yang dilakukan oleh ketua Nasdem Boalemo.
Penulis : Lukman.