Gorontalo, mimoza.tv – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Adhan Dambea membantah jika dirinya mengumpulkan sejumlah mahasiswa untuk menggelar demo untuk mem-presure Kapolda Gorontalo.
Kepada media ini Adhan menyampaikan, saat berada di Jakarta, awal mulanya dirinya sempat dihubungi oleh seorang anggota kepolisian untuk berkomunikasi dengan para mahasiswa.
“O;eh anggota intel saya dimintai tolong untuk menghubungi teman-teman mahasiswa, dan salah satu yang berhasil saya hubungi adalah Alfian Hamsah. Saya bilang ke Alfian, buat apa kalian demo Kapolda. Saya beri dia pertimbangan akhirnya demo itu tidak jadi,” ucap Adhan, Senin (15/11/2021)
Lebih lanjut Adhan menjelaskan, usai berkomunikasi dengan Alfian, oleh anggota anggota kepolisian tersebut dirinya menghubungi seorang pejabat di Polda Gorontalo dan menyampaikan perihal bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan rekan-rekan mahasiswa. Bahkan kata diam pejabat di Polda itu mengucapkan terimakasih kepadanya.
“Terakhir yang berkembang di Polda, bahwa saya menghimpun mahasiswa untuk mempresure Kapolda dan bahkan menggantinya. Saya bilang luar biasa isu dan fitnah ini. Saya hubungi kembali anggota yng sebelumnya menghubungi saya. Dia sampaikan, kasihan kami ini hanya minta tolong sama pak Adhan untuk menghubungi mahasiswa. Koq justru Pak Adhan yang jadi korban lagi,” imbuhnya.
Menurut Aleg PAN ini, jika hal ini dilihat dari kacamatanya sebagai seorang politisi, hal tersebut sebenarnya sebagai upaya untuk menjatuhkannya dimata Kapolda Gorontalo.
“Kalau saya kaitkan dengan persoalan sekarang, mulai dari laporan Rusli Habibie baik di Polda maupun di Polres, ini merupakan cara merusak nama saya di mata Kapolda. Supaya Kapolda lebih marah sama saya. Tapi saya yakin kapolda kan ada apparat intel dan sebagainya, yang saya rasa bisa mencari tau benar apa tidaknya isu yang ditudingkan kepada saya itu,” pungkas Adhan.
Pewarta: Lukman.