Gorontalo, mimoza.tv – Untuk mendorong perekonomian masyarakat Gorontalo, Huyula Heluma Lo Hulondalo (Lamahu) menggelar dialog prespektif ekonomi global, dengan menghadirkan pembicara nasional, Rhenald Kasali.
Gorontalo merupakan satu dari puluhan provinsi, yang masih tergolong daerah berkembang. Seiring perkembangan tersebut, sejumlah terobosan teknologi pun mulai bermuculan, untuk menambah wawasan hingga perekonomian di Gorontalo.
Untuk memanfaatkan hal tersebut, warga Gorontalo yang tinggal di daerah rantau yang tergabung dalam Huyula Heluma Lo Hulondalo atau Lamahu, bekerja sama dengan Universitas Negeri Gorontalo, menggelar Dialog Nasional dengan tema “Ekonomi Global Dalam Persepktif Penguatan Ekonomi Kerakyatan, yang dilaksanakan Minggu (8/10/2017), dengan menghadirikan sejumlah pembicara seperti Rhenald Kasali, Rachmat Gobel, Amanda Katili, Syamsu Qamar Badu dan moderator Ichsan Loulembah.
Usai dialog, Rachmat Gobel menjelaskan, ada banyak peluang usaha di Gorontalo yang bisa dikembangkan. Hanya saja, masyarakat Gorontalo dituntut untuk fokus dalam bidang usaha yang digelutinya. “Kita bicara Chalengenya saja dulu, apa target kita untuk bangun Gorontalo. Bagaimana kita bisa memberdayakan kekayaan alam, baik hasil bumi, hasil laut yang ada di Gorontalo,” kata Rachmat Gobel.
Menurut mantan Menteri Perdagangan ini, kunci sukses untuk mencapai target tersebut adalah sumber daya manusianya. “Oleh karena itu, saya sedang mempersiapkan beberapa program untuk membantu pemerintah, dalam rangka peningkatan pembangunan sumber daya manusia, sekaligus memecahkan persoalan pengangguran,” lanjutnya.
Sementara itu, Rhenald Kasali yang menjadi salah satu pemateri mengatakan, untuk membantu mendorong perekonomian warga Gorontalo, pemerintah dituntut dapat memfasilitasi pemanfaatan kawasan digital, mengingat hampir diseluruh dunia telah memanfaatkan teknologi sebagai penunjang ekonomi.
“Kepada semua kepala daerah baik Bupati, wali kota, dan tokoh masyarakat, kalau ekonomi kerakyatan mau dihidupkan, berikan teknologi kepada rakyat. Karena teknologi ini dekat sama rakyat,” ungkap Rhenald.
Menurutnya, CSR-CSR atau kebijakan pemerintah jangan lagi memberikan barang yang tidak dibutuhkan, tapi berikanlah telepon pintar agar kegiatan perdagangan dan perekonomiannya bisa langsung. “Para petani bisa langsung kok kepada konsumennya, sehingga hasil bumi seperti buah-buahan tidak lagi import, sehingga ikan bisa langsung sampai ke tangan konsumen, dan juga bisa dikirim ke daerah lain. Dan itu semua bisa terjadi karena adanya tekonologi,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan dialog yang sudah ketiga kalinya digelar ini, Bupati Bone Bolango, Bupati Boalemo, Wakil Wali Kota Gorontalo, Mantan Wali Kota Adhan Dambea, Mantan Bupati Boalemo Rum Pagau, Mantan Bupati Bone Bolango Ismet Mile, Mantan Bupati Gorontalo David Bobihoe, dan sejumlah politisi, tokoh masyarakat Gorontalo, dan Mahasiswa. (idj)