Gorontalo, mimoza.tv – Pengelolaan sampah plastik merupakan permasalahan signifikan bukan hanya di Indonesia, tapi hampir seluruh negara di dunia. Masalah lingkungan hidup tersebut harus segera ditangani secara serius oleh Pemerintah Indonesia. Pasalnya, saat ini Indonesia masuk ke dalam peringkat “second largest plastic polluter in the world” setelah China.
Dilansir dari Beritahukum.com, menurut riset World Bank, tiap individu di Indonesia menghasilkan 0,8 sampai 1 kilogram plastik per hari. Hal itu diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dyah Roro Esti Widya Putri, saat diwawancarai Parlementaria, di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
“Kalau kita bicara mengenai plastik, ini kan sebuah fenomena yang sangat luar biasa, karena dampaknya itu masif sekali. Maka, pemerintah harus secara aktif menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menghentikan kebiasaan membuang plastik sembarangan yang dapat merusak lingkungan,” ujar perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya, Jurusan Kebijakan Lingkungan di Imperial College London ini.
Legislator Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar)
ini menjelaskan, ketika sampah plastik dibuang secara sembarangan, maka
berdampak sangat serius terhadap ekosistem, bukan hanya di darat, tapi juga di
laut. Mengingat, sampah plastik tidak bisa terurai begitu saja dalam waktu
sekejap, namun memakan waktu yang sangat panjang.
Tak sampai di situ, tutur salah satu inisiator Kaukus Pemuda
Parlemen Indonesia ini, sampah plastik yang berujung sampai di laut berpotensi
besar berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Sebab
menurutnya, sampah plastik tersebut sangat mungkin termakan oleh ikan yang
kemudian ikan tersebut nantinya dikonsumsi oleh masyarakat.
“Tentunya, masyarakat yang mengonsumsi ikan akan juga
turut mengonsumsi dari isi komponen ikan tersebut. Maka, ada dampak negatif
terhadap kesehatan manusia. Ketika ada dampak terhadap kesehatan dapat membuat
masyarakat tidak lagi produktif, sehingga mengurangi kinerja dan kualitas
Sumber Daya Manusia di Indonesia” ungkapnya.
Untuk itu, Dyah Roro mengungkapkan, ia selalu mendorong
kepada masyarakat luas khususnya generasi muda agar lebih meningkatkan
kepedulian terhadap kesehatan lingkungan sekitar. Karena, ketika masyarakat
sudah tidak lagi peduli dengan lingkungannya, maka sama halnya masyarakat itu
tidak peduli dengan dirinya sendiri serta masa depannya.
“Jadi, hal-hal berkaitan dengan kesehatan lingkungan
seperti ini harus kita sadari bersama. Jangan sampai, isu-isu seperti ini
dianggap sepele. Padahal, efeknya sangat luas terhadap manusia dan kehidupan di
dunia ini,” pesan legislator dapil Jawa Timur X itu