Gorontalo, mimoza.tv – Covid-19 Chrisis Center Universitas Negeri Gorontalo akhir bulan Mei 2020 merilis evaluasi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari data jejaring kontak berdasarkan kluster, Padebuolo merupakan kluster terbanyak .
Dari data yang ada, pasien 22 yang masuk dalam kluster ini terjaring kontak dengan 18 pasien lainnya. Pasien-pasien tersebut diantaranya adalah pasien 21, pasien 25, pasien 35, pasien 40, pasien 59, serta 13 pasien lainnya.
Adapun pasien 45 yang masuk dalam kluster ini, tidak terjaring langsung dengan pasien 22. Pasien 45 terjaring dengan pasien 42 yang terjaring langsung dengan pasien 22.
Kluster lainnya yang saling terjaring adalah kluster Batudaa. Ada 9 pasien di kluster ini yang punya jaringan langsung dengan pasien 46. Pasien-pasien tersebut diantaranya: Pasien 50, 52, 53, 54, 55, 56, dan 57.
Pasien di kluster Batudaa yang terjaring dengan kluster lainnya adalah pasien 57. Pasien ini terjaring dengan 4 pasien di kluster Multazam, masing-masing pasien 58, pasien 60, pasien 66 dan pasien 67.
Kluster yang punya jejaring dengan kluster lainnya juga adalah kluster Gowa. Di Kluster ini hanya ada dua pasien, yakni pasien 01 dan pasien 09 yang. Pasien 01 di kluster ini punya jejaring dengan pasien 10, 11,12,16, 17, 20, yang merupakan pasien dari kluster Tumbihe.
Untuk kluster Gowa, ada pasien 02 yang terjaring dengan pasien 03. Keduanya tidak terjaring dengan pasien o1 yang juga berasal dari kluster Gowa.
Dari empat pasien yang ada di kluster Moodu, 3 diantaranya punya jejaring. Pasien 29 terjaring dengan pasien 62 dan pasien 65. Sedangkan pasien 24 yang masuk dalam kluster ini, tidak terjaring dengan ketiga pasien lainnya.
Selain itu, ada juga kluster kaltara. Empat pasien di kluster ini punya jejaring satu dengan lainnya. Pasien 05 dan pasien 06 punya jejaring dengan pasien 15. Sedangkan pasien 05 sendiri terhubung dengan pasien 19.
Di Kabupaten Pohuwato, ada dua pasien yaitu pasien 14 yang punya jejaring dengan pasien 18. Kedua pasien ini masuk dalam kluster Marisa. Begitu juga dengan kluster Ipilo. Pasien 31 punya jejaring dengan pasien 61. Sedangkan kluster Sukabumi, pasien 21 punya jejaring dengan pasien 23.
Ada pula beberapa kluster yang pasiennya tidak saling terjaring. Di kluster Gowa, pasien 04 tidak terjaring dengan pasien 08, maupun pasien 01 dan 09. Demikian juga kluster Lombok. Pasien 07 di kluster ini tidak terjaring dengan kluster-kluster lainnya. Sedangkan untuk pasien 13, pasien 47, pasien 51 dan pasien 69 termasuk dalam kluster yang tidak jelas.(luk)