Gorontalo, mimoza.tv – Sekretaris Kota Gorontalo, Ismail Madjid mengatakan, sebenarnya kehadiran Indomaret dan Alfamart di Kota Gorontalo memberikan kontribusi secara makro maupun individual, termasuk didalamnya para pemilik modal, minimal pemilik lahan. Bahkan kepada pemilik lahannya yang di sewa kedua ritel itu keuntungannya lumayan besar.
Sementara untuk pemerintah sendiri kata Ismail, diawal pembangunan pihaknya mensyaratkan bahwa setiap bangunan ritel wajib menggunakan tenaga kerja local, kecuali tidak ada tenaga ahli yang tidak ada.
“Bahkan kami juga mensyaratkan ritel-ritel tersebut untuk mengakomodir produk-produk local. Itu persyaratan awal yang sudah disampaikan Ketika mengurus perijinan ini,” ucap Ismail dalam program dialog Forum Demokrasi Gorontalo (FDG), Senin (13/12/2021).
Dirinya menjelaskan juga, hal uyang patut untuk disadari bahwa Kota Gorontalo sendiri 80 persen ekonominya digerakkan oleh jasa termasuk perdagangan. Bahkan kata dia, kehadiran Indomaret dan Alfamart itu salah satu yang mendorong tumbuh dan berkombangnya kota.
“Kami setuju apa yang menjadi keluhan dari teman-teman pelaku UMKM maupun dari Kadin. Dulu memang dalam membangun ritel maupun supermarket itu ada aturannya. Dalam satu kabupaten itu tidak diperbolehkan kecuali Ibu Kota. Itu kalua dulu. Sekarang diera reformasi ini sudah tidak ada lagi. Sudah disamaratakan. Karena dengan adanya kebijakan bebas pasar itu maka kita harus siap menghadapinya,” imbuhnya.
Namun kata dia, dalam perjalanan dan proses itu, seperti zonasi, alangkah baiknya harus berjuang Bersama-sama secara nasional.
“Karena Indomaret dan Alfamart ini menjamur bukan hanya di Gorontalo saja, melainkan ada dimana-mana. Kita saja ke Papua, di ujung desa sudah ada ritelnya,” singkat Ismail.
Pewarta: Lukman.