Kab.Gorontalo, mimoza.tv – Tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu di 3 malam terakhir menjelang lebaran, merupakan tradisi turun temurun masyarakat Gorontalo sejak dulu. Untuk tetap menjaga kelestarian dilingkungan tempat tinggal mereka, gabungan pemuda 3 desa yang tergabung dalam Remaja Peduli Tumbilotohe, mempersiapkan perayaan tumbilotohe secara swadaya.
Gabungan pemuda 3 desa yang tergabung dalam komunitas Remaja Peduli Tumbilotohe, berasal dari Desa Bulila, Mongolato, dan Bunggalo, yang terletak di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. mereka mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk perayaan tumbilotohe nanti, sejak pertengahan puasa. Semua pekerjaan dilakukan secara gotong royong, mulai dari pembelian bambu, pemotongan, hingga penanaman bambu untuk lampu minyak, semua dilakukan secara swadaya.
Ketua Remaja Peduli Tumbilotohe, Barens Hinta yang ditemui disela-sela persiapan mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif dari pemuda-pemuda yang ada di 3 desa, untuk tetap menjaga kelestarian tradisi tumbilotohe, yang dalam beberapa tahun terakhir animonya mulai berkurang.
“Seperti yang kita ketahui, tumbilotohe merupakan tradisi turun temurun masyarakat Gorontalo, yang harus kita jaga dan lestarikan, atas dasar itulah kami membentuk komunitas ini,” ujar Barens.
Dirinya juga menambahkan, jalur yang akan dipasangi tumbilotohe melintasi 3 desa, sepanjang 1300 meter. “Lampu yang kami pasang ini akan melintasi 3 desa, dengan tujuan agar silaturahmi dari ketiga desa yang berdekatan ini tetap terjaga dan terjalin erat,” lanjutnya.
Barens juga berharap, kegiatan ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun, walau anggaran untuk mempersiapkan semuanya dikumpulkan secara swadaya oleh masyarakat dan beberapa sponsor. “Untuk anggaran yang kami gunakan, semuanya hasil swadaya masyarakat yang dikumpulkan di 3 desa ini. Dan kami berharap, kegiatan ini bisa rutin dilaksanakan setiap tahun,” tutup Barens.
Pekerjaan mulai dari persiapan pemotongan bambu, pengecetan hingga pemasaangan lampu, dilakukan oleh sekitar 50 orang anggota komunitas Remaja Peduli Tumbilotohe yang mayoritas usia remaja ini, mulai sore hari yang kemudian dilanjutkan setelah shalat taraweh hingga dini hari menjelang sahur. (idj)