Gorontalo, mimoza.tv – Saat ini dunia pers di Indonesia tengah memasuki era refolusi industri 4.0. Keberadaan pers pun terus bertumbuh seiring berkembangnya media teknologi dan dunia digital. Sejauh mana akses teknologi dan transaksi informasi itu bisa di jangkau manusia, sejauh itu juga kapasitas pers bisa bekerja menjamah. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi tersebut, tantangan dan permasalahan di dunia pers juga semakin kompleks.
Menjawab tantangan tersebut, Asosiasi Media Siber Indonesia Provinsi Gorontalo menggelar diskusi dengan tema “Tantangan Media Siber Di Gorontalo”.
Kegiatan yang dirangkai dengan deklarasi AMSI Provinsi Gorontalo tersebut akan di gelar di salah satu warkop di Kota Gorontalo
Verrianto Madjowa (Darilaut.id), salah satu penggagas terbentuknya AMSI Provinsi Gorontalo mengungkapkan, diskusi media tersebut akan menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya dari Pengurus Nasional AMSI.
“Dalam diskusi nanti, ada beberapa narasumber yang akan kita hadirkan, diantaranya dari akademisi Universitas Negeri Gorontalo, Pengurus Nasional AMSI, yang dalam hal ini akan diwakili oleh Korwil Indonesia Timur,” kata Verri.
Lanjut dia, untuk Provinsi Gorontalo sendiri saat ini ada 11 media online yang sudah menyatakan bersedia untuk bergabung di AMSI. Media-media tersebut adalah: Mimoza.tv, Hargo.co.id, rgol.id, prosesnews.id, Dulohupa.id, Kronologi.id, Darilaut.id, Barakati.id, Habari.id, Gopos.id, dan 60dtk.com.
“Dalam kegiatan juga kita mengundang unsur pemerintah dan instansi, antara lain, Kehumasan se Provinsi Gorontalo, Humas Polda, Kominfo serta undangan lainnya. Bahkan untuk deklasrasi AMSI Gorontalo sendiri akan dihadiri juha oleh Wagub Provinsi Goronlao, Idris Rahim,” jelas Verri.
Dkutip dari laman resminya, AMSI sendiri merupakan organisasi yang dibentuk bersama para pemimpin redaksi perusahaan media pemberitaan online/siber yang ada di Indonesia. AMSI dideklarasikan pada 18 April 2017, dengan ide dasar utama membangun kebersamaan dan penguatan (empowering) sesama perusahaan media pemberitaan berbasis internet/digital.
Melalui wadah organisasi AMSI, anggota perusahaan media diharapkan bisa makin meningkatkan kualitas pemberitaan maupun kesejahteraanan perusahaannya. AMSI didirikan di tengah suasana psikologis penuh keprihatinan merebaknya berita bohong, berita palsu, atau yang kerap diistilahkan sebagai hoax di tengah masyarakat Indonesia. Ironisnya, produksi, penyebaran dan reduplikasi berita hoax acapkali mengatasnamakan media siber yang diamplifikasi secara masif melalui media sosial.
Sebagai salah satu stakeholders masyarakat pers di Indonesia, AMSI terpanggil untuk ikut melakukan edukasi, pemahaman literasi media siber yang benar kepada masyarakat, baik pembaca maupun insan media siber di dalamnya. Media, utamanya siber harus dikembalikan kepada jatidirinya sebagai sumber informasi, berita, dan inspirasi yang memiliki keunggulan karena kredibilitas, kecepatan, keakuratan, dan dijangkau khalayak dengan harga yang sangat terjangkau bahkan gratis.
Saat ini AMSI beranggotakan lebih dari 250 perusahaan media siber yang tersebar di lebih dari 20 kota di 17 Provinsi di Indonesia. AMSI juga terlahir untuk bersama-sama masyarakat, Dewan Pers, dan organisasi atau lembaga pers lainnya yang selama ini memiliki konsen terhadap upaya meningkatkan profesionalisme awak media maupun perusahaan media di Indonesia. Utamanya perusahaan media siber.(luk)