China, mimoza.tv – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya, Setya Novanto, bersama sejumlah Pengurus Pusat, diterima oleh Komite Sentral PKC di Kota Chong Qing, Cina, kamis (13/10/2016) sore. Partai Golkar merupakan satu-satunya Partai Politik yang mewakili Indonesia dalam Forum Pertemuan Pimpinan Partai Politik Dunia.
Kedatangan Setya Novanto ke Cina, didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Golkar diantaranya ; Roem Kono (Ketua Koordinator Kesra), Robert Kardinal (Bendahara Umum), Tantowi Yahya (Ketua Bidang Kebudayaan), dan Nurul Arifin (Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini). Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam ini, Setya Novanto dan rombongan berdialog dengan Song Tao, minister International, yang mewakili Partai penguasa cina tersebut, bersama sejumlah pejabat teras PKC lainnya.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari serangkaian acara yang diikuti oleh Setya Novanto dan rombongan hingga 15 oktober nanti, dalam Forum Pertemuan Pimpinan Partai-Partai Politik Dunia, yang kali ini membahas soal Pengelolaan Ekonomi dan Partisipasi Partai Politik, dan diikuti oleh 70 Partai Politik dari 50 Negara yang diundang oleh PKC.
Dalam pertemuan tersebut, Setya Novanto mengapresiasi program One Belt One Road (OBOR) yang merupakan jalur sutra abad 21. Novanto menilai program OBOR yang menitik beratkan pada pembanunan infrastruktur sangatlah relevan dengan pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan di tanah air oleh Presiden Jokowi.
Setya Novanto berharap agar Cina dapat terus meningkatka investasinya di Indonesia, khususnya dibidang infrastruktur, manufaktur, dan pariwisata. Namun disisi lain, Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga menekankan agar kepentingan nasional indonesia tidak terganggu. Investasi cina tidak boleh mendatangkan persoalan sosial. program OBOR harus menjadi komplimenter pembangunan ekonomi yang sedang berlangsung di Indonesia saat ini.
Song tao sangat mengapresiasi keinginan Partai Golkar tersebut, dan mengajak Indonesia sebagai sesama anggota G-20 untuk bersama-sama membangun ekonomi yang berkeadilan.
Foto : Istimewa (Dok.RKC)