Isimu, mimoza.tv – Dewan Adat Gorontalo berencana akan segera membangun Pesantren Pertanian Organic Indonesia, Madrasah Ismul Ahmad di Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, setelah melakukan peletakan batu pertama, Senin malam (14/11/2016), Sebagai bentuk gerakan rehabilitasi hutan adat Gorontalo dan Daerah Aliran Sungai Limutu.
Pesantren Pertanian Organik Indonesia, Madrasah Ismul Ahmad ini akan mengembangkan bibit khas Gorontalo, yakni Luhuto, Limututu, Polohungo, Timbuale, Tembe, Talilo, Tombili, Tubile, Hutiya, yang semuanya dilakukan dengan konsep penanaman Agroforestri dengan metode teknologi Ecogreen Yotama.
Yosef Tahir Ma’ruf, selaku Wakil Ketua Dewan Adat Gorontalo mengatakan, bahwa penanganan banjir selama ini tidak pernah ada solusi untuk jangka panjang. Olehnya itu melalui Pengurus Dewan Adat pihaknya berinisiatif melakukan rehabilitasi hutan adat Gorontalo, melalui pesantren pertanian organik Indonesia, Madrasah Ismul Ahmad yang dijasikan sebagai markas kebun bibit tanaman adat.
“Kenapa kami lakukan ini, karena tugas dari Dewan Adat atau Masyarakat Adat itu menjadikan hutan bukan sebagai aset Negara, tapi menjadi tanggung jawab masyarakat adat, karena kita di Gorontalo ini tidak mempunyai hutan adat,” kata pria yang biasa disapa Yotama ini.
“Karena kita diam saja, maka semua dikelola oleh Negara, bahkan saat ini hutan itu bisa dikelola oleh personal-personal atau lembaga internasional, sementara kita tidak punya daya apa-apa karena semua di atur oleh Negara, maka dari itu kami memulainya dengan inisiasi gerakan ini, benar-benar gerakan masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Adat, Hamzah Isa mengutarakan Tanaman adat ini sudah sangat sulit di dapatkan, olehnya itu dengan konsep menggunakan tanaman adat Gorontalo, persoalan banjir untuk jangka panjang akan bisa teratasi.
“Banjir Gorontalo saat ini sudah menjadi trending topik, dan disini kami tidak akan menyalahkan siapa, tapi berpikir bagaimana memberikan solusi mengatasi banjir ini untuk jangka panjang,” ujarnya.
“Atau paling tidak memulai suatu gerakan yang mengarah kepada penanggulangan banjir itu sendiri, dan mungkin bisa dimulai dengan gerakan yang kami lakukan sekarang ini,” kata Hamzah.
Diharapkan dengan hadirnya Pesantren Pertanian Organik di Isimu ini, akan dapat membantu Pemerintah Daerah, khususnya dalam penanggulangan banjir.