Gorontalo, mimoza.tv – Provinsi Gorontalo bersama daerah lainnya di Indonesia bakal memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3, terkait dengan adanya mudik jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang mulai berlaku 24 Desember hingga 2 Januari 2022.
Namun saja aturan tersebut belakangan menjadi topik dan diskusi hangat, salah satunya dari Menteri Kesehatan era Presiden SBY, Siti Fadilah Supari.
Lewat kanal Youtube Karni Ilyas Club yang tayang 24 November 2021 Siti mengatakan, belum ada dasar penelitian yang dilakukan pemerintah sehingga mengambil keputusan PPKM Level 3 pada saat Nataru.
“Kita belum menemukan mengapa tiba-tiba COVID-19 ini hilang. Jepang juga begitu. Bahkan mereka sibuk sekali untuk meneliti apakah karena mutasi mutas dan kemudian hilang ataukah dengan teori lain. Mereka meneliti itu. Nah kita tidak. Yang saya dengar baru akan meneliti, apakah pengertian kasus COVID pada bulan Agustus kemarin itu apakah karena vaksin yang baru berapa persen, apakah karena PPKM, apakah karena virusnya karena mutasi-mutasi,” ucap Siti.
Selain semuanya serba serba tidak diteliti, lanjut Siti, tetapi kemudian ada statemen-statemen yang sangat mengagetkan misalnya pada bulan desember nanti akan terjadi lonjakan karena adanya Natal dan tahun baru.
“Wah itu (baca: statemen) sudah ke sepertinya hasil dari penelitian. padahal tidak ada hasil penelitian apapun yang mendasari itu,” imbuhnya.
Siti, yang saat menjabat Menkes pernah menolah pandemi flu burung ini juga mengatakan, konsekwensi untuk kembali ke PPKM Level 3 itu cukup berat untuk ekonomi rakyat pada umumnya.
“Mungkin untuk elit ekonominya masih lancar. Tapi kalu untuk rakyat yang buka usaha restoran, toko, warung, baru mau berdiri dibatasi lagi,” ujar Siti.
Jika takut hal itu akan meledak atau melonjak lagi kasusnya, kata dia, seharusnya pemerintah sudah belajar dari sebelumnya.
“Ketika meledak pada bulan Juli kemarin itu apanya yang kurang. Apakah karena kekurangan oksigen, rumah sakit jangan ini dan itu lagi kematiannya. Inilah yang harus dipersiapkan oleh pemerintah, bukannya menekan dan menekan lagi,” imbuhnya.
Pewarta: Lukman.