Gorontalo, mimoza.tv – Ekspor dan investasi merupakan kunci penting bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Karena itu dengan pertumbuhan ekonomi, dapat menekan ketimpangan, kesenjangan dan kemiskinan.
Hal ini disampaikan Idris Rahim selaku Wakil Gubernur Gorontalo usai meresmikan ekspor perdana komoditi hasil kayu olahan PT Cipta Mitra Permata, di Pelabuhan Anggrek, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara,Sabtu (6/10/2018),
Idris mengungkapkan, ekspor perdana ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Gorontalo, karena selain komoditi jagung, molases, serta kopra, saat ini Provinsi Gorontalo mengekspor juga komoditi kayu olahan.
Lebih lanjut Idris mengatakan, hal ini merupakan upaya pemerintah provinsi untuk mencari sebanyak banyaknya jejaring internasional, agar komoditi yang ada di Gorontalo bisa dipasarkan ke luar negeri.
“Tak hanya mencari jejaring atau partner, kita juga memperbaiki pelayanan. Selama ini sudah baik dan perlu di tingkatkan lagi. Muda-mudahan dengan banyak kita menjual ke luar negeri, maka devisa dan hasil yang kita peroleh lebih banyak,” kata Idris.
Untuk fasilitas pelabuhan, Idris mengatakan bahwa dermaga saat ini hanya bisa menampung tiga kapal saja. Hal ini kedepannya akan di perluas lagi.
“Untuk sekarang hanya mampu menampung tiga kapal saja, Kita akan usulkan di tambah 100 meter lagi. Sehingga bisa menampung lima empat sampai lima kapal,” tandasnya.
Sementara itu, Dede Hendra Jaya selaku Kepala Kantor Bea Dan Cukai Gorontalo dalam sambutannya juga mengungkapkan, sejak awal semester du tahun 2018 ini, Bea Dan Cukai telah mengadakan kerja sama dengan pihak pihak terkait, baik Pemerintah Daerah, penyelenggara pelabuhan, baik laut maupun udara.
“Instansi teknis juga kami harapkan untuk dapat mengoptimalkan ekspor langsung dari Gorontalo. Forum kami juga telah memetakan UMKM yang akan dijadikan Pilot Project, untuk di dorong memasuki pasar ekspor,” kata ungkap Dede dalam sambutannya.
Dirinya berharap, dengan terlaksananya ekspor langsung ini, kedepannya pihaknya akan memfasilitasi, agar para eksportir dan agen pelayaran bisa bertemu, sehingga dapat menyediakan kontainer ekspor di Provinsi Gorontalo.(luk)