Gorontalo, mimoza.tv – Tahun 2018 mendatang rencananya Gorontalo akan masuk sebagai salah satu tuan rumah pelaksanaan kejuaraan tahunan tingkat nasional, Daihatsu Astec Open 2018. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh Pengprov PBSI Gorontalo, salah satunya harus memiliki jumlah minimal atlit 300 orang yang terdaftar di Sistem Informasi PBSI.
Untuk meratakan pembinaan bulu tangkis di daerah-daerah, turnamen bulu tangkis bertajuk Daihatsu Astec Open digelar di daerah-daerah sebagai tuan rumah penyelenggara. Rencananya, ditahun 2018 mendatang Gorontalo akan masuk sebagai salah satu diantaranya. Namun untuk merealisasikan hal tersebut, PBSI Gorontalo harus memenuhi sejumlah persyaratan yang diajukan oleh pihak panitia.
Hal ini diungkapkan oleh Dharmawan Duming, anggota Sub Bidang Koordinator Wilayah III (Indonesia Timur) Pengurus Pusat PBSI yang juga menjabat sebagai wakil ketua Pengkot PBSI, dalam rapat bersama Pengprov PBSI Selasa malam kemarin.
“Untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Daihatsu Astec Open, Gorontalo harus memiliki minimal 300 atlit yang terdaftar dalam Sistem Informasi PBSI (SI PBSI). Dan itu sudah kami targetkan kepada pengurus yang ada di Kabupaten Kota, jika ingin event tingkat nasional ini hadir di Gorontalo. Dan itu masuk dalam rencana program PBSI tahun depan,” kata Haji Daru, sapaan akrabnya.
Menurut Haji Daru, selain jumlah minimal atlit, Gorontalo juga harus memiliki lapangan yang representatif. “Ya selain jumlah atlit, infrastruktur seperti lapangan juga harus representatif untuk pelaksanaan turnamen tingkat nasional, minimal 4 lapangan. Dan saya rasa Gorontalo memiliki itu,” tambahnya.
Permintaan jumlah minimal atlit oleh pihak penyelenggara bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan selain untuk mencari bibit-bibit pemain di daerah, juga untuk memenuhi ketentuan baru dari penyelenggara yakni peserta masing-masing seri hanya boleh bermain di wilayah masing-masing. (idj)