Oleh: Funco Tanipu
KH. Salahudin Wahid adalah sosok yang pernah digemari di Gorontalo. Kegemaran itu selain karena Gus Sholah adalah adik Gus Dur, mantan Presiden RI yang pada dirinya menempel dentitas abadi Gorontalo : Upiya Karanji (Kopiah Keranjang). Juga karena Gus Sholah pernah menjadi muara harapan rakyat Gorontalo.
Gus Sholah menjadi muara aspirasi dan kanal harapan saat Pemilihan Presiden RI yang dilaksanakan secara langsung pertama kali di Indonesia pada tahun 2004. Kala itu, Gus Sholah berpasangan dengan Jendral Wiranto, mantan Panglima TNI. Sebagaimana kita ketahui secara umum, Wiranto beristri orang Gorontalo, Uga Wiranto.
Pada Pemilu 2004, Gus Sholah dan Wiranto dicalonkan oleh Partai Golkar setelah Wiranto memenangkan Konvensi Partai Golkar dengan menyisihkan banyak tokoh nasional lainnya seperti Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Prabowo Subianto, Sultan Hamengkuwono X hingga Nurcholis Majid.
Puncak konvensi, Wiranto (315 suara) mengalahkan Akbar Tanjung (227 suara) pada putaran kedua. Lalu, Wiranto pun mengambil Gus Sholah menjadi Cawapres untuk mendampinginya dengan harapan bisa meraih basis Nahdlatul Ulama di Jawa. Sayangnya, dukungan NU terbelah menjadi dua dengan majunya KH Hasyim Muzadi yang menjadi Cawapres Megawati.
Terkait Pilpres tahun 2004, Wiranto dan Gus Sholah memang memiliki kans besar karena diusung oleh partai Golkar yang kala itu memiliki jaringan kepartaian yang kuat di Indonesia. Di Gorontalo sendiri, pasangan ini mendapat kepercayaan yang besar dari rakyat Gorontalo saat putaran pertama Pilpres. Wiranto dan Gus Sholah kala itu meraih suara terbesar dari pasangan lainnya.
Pada perhitungan jumlah suara dari seluruh Provinsi se Indonesia, Wiranto dan Gus Sholah hanya menang tujuh Provinsi, antara lain di Gorontalo (36,87), Maluku Utara (39,10), Maluku (40.70), Sulawesi Tenggara (76.57), Sulawesi Utara (35,93), Nusa Tenggara Barat (33.39), dan Sumatera Selatan (34.34).Dari ketujuh Provinsi tersebut, Gorontalo berada di posisi keempat dari sejumlah Provinsi yang berhasil dimenangkan Wiranto dan Gus Sholah.
Secara detail, kemenangan di Gorontalo disumbang oleh Kabupaten Gorontalo (185.649), Kota Gorontalo (64.363), Kab Bone Bolango (60.122), Kab. Boalemo (50.871) dan Kab Pohuwato (41.157). Adapun total suara pasangan lain di Gorontalo, Megawati – Hasyim Muzadi (39.647), Amien Rais – Siswono (39.569), SBY-JK (31.210) dan Hamzah Haz – Agum (12.624).
Walapun menang besar di Gorontalo, namun perolehan suara total pasangan Wiranto – Gus Sholah hanya 22.16 % dibandingkan SBY – JK (33,56 %) dan Mega – Hasyim (26,61 %), sehingga Wiranto – Gus Sholah tidak bisa melanjutkan ke putaran kedua. Walaupun keduanya hanya bisa sampai putaran pertama, keduanya telah berhasil menjadi muara harapan dan kanal aspirasi politik rakyat Gorontalo secara umum pada Pilpres di tahun 2004.
Dari Gus Sholah dan Gus Dur yang juga adalah saudara kandung, keduanya telah menorehkan sesuatu yang berharga di Gorontalo. Sang kakak bisa mempatenkan dan memperkenalkan identitas dan simbol Gorontalo ke dunia (upiya karanji/kupiah keranjang) dan adiknya bisa menjadi kanal suara, harapan dan aspirasi politik rakyat Gorontalo.
Kini, keduanya telah berpulang. Gus Sholah telah menyusul kakaknya Gus Dur, namun keduanya berhasil menorehkan sesuatu yang bersejarah bagi Gorontalo. Al Fatehah untuk Gus Sholah dan Gus Dur.
Artikel ini sebelunya sudah tayang di Funco.id