Gorontalo, mimoza.tv – Menteri keuangan RI, mengatakan, kasus corona yang masih melanda hingga saat ini bukan lagi merupakan permasalahan tiap-tiap negara. Melainkan menjadi beban semua negara, sehingga itu perlu dihadapi bersama.
Dalam sambutannya saat menghadiri Governors Seminar: Developing Asia Beyond The Pandemic di Jakarta belum lama ini dirinya mengatakan, saat menyebut masalah ini tanpa batas, namun respon di level global masih ketinggalan bahkan masih buruk.
“Pada tahun 2008-2009 setiap negara saling bahu membahu untuk keluar dari krisis. Namun kali ini, berbagai negara fokus menyelamatkan diri masing-masing. Ini termasuk juga negara-negara G-20, bersama-sama menyelamatkan ekonomi dan tantangan bidang ekonomi,” kata Mulyani dalam sambutannya, Kamis (17/9/2020).
Lebih lanjut mantan Direktur Pelaksana Bank dunia ini mengatakan, saat ini ketika berhadapan dengan perubahan iklim dan pandemi corona, semua negara, insting mereka adalah mencoba menutup batas dan melihat kedalam.
Dirinya mengingatkan, saat 20 tahun lalu, banyak negara berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui kerja sama perdagangan terbuka dan investasi.
“Saat ini cara yang sama juga perlu dilakukan agar bisa sama-sama keluar dari krisis. Tidak bisa bekerja sendiri bagai negara besar. Solidaritas global itu dibutuhkan dalam mendapatkan vaksin, pemuihan ekonomi, perdagangan investasi. Sehingga semua negara bisa pulih. Saya berharap usai krisis ini berlalu, aka nada globalisasi baru yang lebih inklusif,” pungkasnya.(luk)