Gorontalo, mimoza.tv – Dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Penjabat Gubernur Provinsi
Gorontalo, Ismail Pakaya mengingatkan adanya potensi kenaikan harga beberapa komoditas menjelang Hari Raya Idul Adha di akhir bulan Juni ini.
“TPID harus tanggap dalam menghadapi isu inflasi, terutama pada komoditas penyumbang inflasi jelang Idul Adha seperti bawang, rica, dan tomat atau BARITO,” ucap Ismail dalam kegiatan yang digelar di Ballroom lt.4 KPwBI Provinsi Gorontalo.
Penyampaian ini juga sejalan dengan pemaparan Kepala BPS yang menjelaskan terkait tren komoditas
yang mengalami inflasi jelang Idul Adha. Selanjutnya Pj. Gubernur juga menyampaikan bahwa diperlukan adanya pemutakhiran data penerima bantuan sebagai upaya untuk efisiensi penyaluran BBM bersubsidi.
Menyambung hal tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo juga
menyampaikan bahwa sinergi antar pemerintah daerah, instansi vertikal, dan seluruh komponen perlu ditingkatkan dalam rangka pengendalian inflasi.
Adapun tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu diharapkan kepada Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten, serta pemangku kepentingan.
Dalam kesempatan itu juga Dian Nugraha memberikan empat poin penting.
Yang pertama adalah mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan bergejolak khususnya beras, cabai rawit, bawang merah, tomat, dan minyak goreng melalui pemanfaatan Early Warning System atau pemantauan langsung seiring dengan risiko meningkatnya permintaan menjelang Idul Adha berdasarkan pola historis/musiman.
Lanjut Dian Nugraha, poin yang ke dua yakni mendorong keterjangkauan harga komoditas bahan pokok melalui pelaksanaan Operasi Pasar Murah/Gelar Pangan Murah/Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi Gorontalo (BLP3G)
yang lebih intensif menjelang Idul Adha.
Sementara untuk poin yang ke tiga, adalah mengintensifkan Gerakan Menanam Cabai Rawit di pekarangan rumah sebagai upaya dalam
mengantisipasi peningkatan permintaan menjelang Idul Adha.
“Poin yang ke empat adalah menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan, khususnya beras di tengah perubahan iklim
kemarau panjang El Nino melalui penyaluran Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat oleh Bulog
Cab. Gorontalo untuk masyarakat miskin selama 3 bulan,” tandas Dian Nugraha.
Sebagai informasi, bahwa sebelum pelaksanaan HLM, telah diselenggarakan audiensi bersama antara Bank Indonesia dengan Pj. Gubernur Provinsi Gorontalo beserta jajaran sebagai ajang silaturahmi dan perkenalan Pj. Gubernur yang baru.
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan
kolaborasi dan sinergi dalam setiap program dan kebijkan Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia khususnya untuk pelaksanaan puncak acara Geraka Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Bangga BerWisata di Indonesia (BBWI) di bulan September 2023.(rls/Luk).