Gorontalo, mimoza.tv – Penggunaan Bitcoin dan mata uang kripto alias Cryptocurrency saat ini masih mengundang pro dan kontra, termasuk diantara umat Islam. Ada yang berpendapat mata uang berdasarkan komputasi blockhain ini sebagai alat tukar yang halal, sementara faktor spekulasi dalam nilai mata uang kripto dianggap sebaian lain haram.
Ditengah perdebatan ini, muncul sejumlah mata uang kripto alternative berdasarkan azas keuangan syariah.
Di pasar tradisional Uni Emirat Arab, dikenal sebagai Sukh, perhiasan emas yang diburu konsumen. Tapi sebuah usaha rintisan lokal kini juga meluncurkan mata uang kripto baru bernama OneGram.
Ibrahim Mohammed, pendiri mata uang kripto OneGram mengatakan, pinjaman KPR, kartu kredit syariah selalu ada penjamin.
“Emas selalu bernilai tinggi. Diwaktu kacau, panic,ketidak pastian, orang lari ke emas,”kata Ibrahim, seperti dikutip dari VOA.
Naeem Aslam, selaku pengamat pasar mengatakan, yang dipersoalkan adalah faktor spekulasi.
“Untuk spekulasi, keuangan Islam selalu bertumpu pada jaminan aset rill,” ujar Naeem.
Lanjut dia, untuk menahan spekulasi, setiap unit OneGram dijamin dengan satu gram fisik emas. OneGram hanyalah salah satu dari mata uang kripto yang diluncurkan ditengah perdebatan mengenai halal haram Bitcoin, mata uang virtual yang paling popular. Pangsapasar mata uang ini, selain timur tengah, juga asia tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia.
“Banyak koin di pasar berbasis aset, mulai dolar sehingga seperti uang konvensional, hingga koin berbasis property. Ini bukan penarik investor, perlu teknologi disruptif,” kata Naeem.
Diperkirakan, 20 hingga 30 persen kegiatan perbankan diberbagai negara berpenduduk muslim, adalah kegiatan perbankan syariah, sehingga pengembang uang virtual juga kini berlomba-lomba membuat mata uang virtual berprinsip syariah.(luk)