Gorontalo,mimoza.tv – Konfrensi Tahunan Keadilan Sosial atau yang dikenal dengan The Indonesian Social JusticeNetwork (ISJN) bekerjasama dengan Perkumpulan Jaring Advokasi PengelolaanSumber Daya Alam (Japesda) Gorontalo, bersama mitra lainnya, menggelarKonferensi Keadilan Sosial di Gorontalo, Jumat (7/12/2018).
Konferensi yangdiselenghgarakan tanggal 5-9 Desember 2018 ini. mengangkat tema “Menggugah Cendekiawan Muda Peduli Isu-isu Keadilan Sosial serta Menyatukan Langkah untukIndonesia yang Lebih Baik.”
Konferensi Tahunan Keadilan Sosial (Annual Conference on Social Justice) merupakan media untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan semua elemen masyarakat yang bekerja untuk keadilan sosial di Indonesia.
Rahman Dako selaku Sekretaris Umum Pelaksana kegiatan konfrensi tahunan mengungkapkan, kegiatan ini menjadi sarana yang memberikan kesempatan kepada remaja, aktivis, dan ilmuwan muda untuk memahami, dan mengekspresikan karya-karya mereka sebagai bagian dari upaya besar membumikan nilai-nilai keadilan sosial di nusantara.
“Dijadikannya Provinsi Gorontalo sebagai tuan rumah konferensi tahunan, karena Gorontalo masih dekat dengan masalah-masalah keadilan sosial dan kepemudaan. Misalnya masih menjadi salah satu provinsi miskin di Indonesia, kerusakan lingkungan hidup dan eksploitasi sumberdaya alam, peningkatan jumlah penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, masalah mental instan generasi muda, dan lain-lain sebagainya,” ujar Rahman.
Dirinya berharap, dengan adanya kegiatan ini, Gorontalo bisa berkontribusi bagi gerakan generasi muda menuju bangsa Indonesia yang lebih berkeadilan sosial.
“Untuk rangkaian kegiatannya dibagi menjadi dua. Pertama adalah Festival Pemuda untuk Keadilan Sosial, atau Youth for Social Justice Festival, yang akan dipusatkan di Pentadio Resort, Kecamatan Limboto. Dimana pelaksanaannya dimulai tanggal 5-7 Desember 2018, tepat berada di pinggiran Danau Limboto,” jelas Rahmat.
Dipilihnya lokasi ini kata ujar alumni International Fellowship Program (IFP) ini, karena Japesda Gorontalo dan beberapa komunitas lainnya di Gorontalo rutin melakukan upaya-upaya advokasi dan restorasi (pemulihan) ekosistem kawasan Danau Limboto.
Karena secara ekonomi maupun lingkungan hidup, Danau Limboto sangat penting bagi penghidupan masyarakat Gorontalo dan kondisinya yang cukup memprihatinkan akibat pendangkalan.
Sedikitnya lima provinsi mengirimkan utusan pemudanya, masing-masing dua orang, yang merupakan alumni Social Justice Youth Camp (SJYC); yaitu dari Provinsi Maluku, Banten, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Provinsi Gorontalo sendiri sebagai tuan rumah diikuti oleh 25 orang pemuda yang merupakan alumni SJYC yang digelar pada bulan Agustus 2018 lalu.
“Yang kedua adalah gelaran Konfrensi Tahunan untuk Keadilan Sosial atau Annual Conference on Social Justice, tanggal 7-9 Desember 2018. Kegiatan akan dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG), Kabupaten Gorontalo,” ungkap Rahman.
Kata dia, kegiatan ini dimulai dengan stadium general yang akan berisi paparan keynote speaker, yang diikuti oleh panel pakar. Keynote speaker atau pembicara kuncinya adalah pejabat publik dari pemerintah pusat, dan juga pemerintah daerah.
Beberapa tema utama yang akan dibahas dalam pelaksanaan kegiatan ini antara lain; kesehatan, pendidikan, dan Kependudukan. Pengelolaan lingkungan dan ketahanan pangan. Politik, keamanan, dan tata kelola publik. Bencana dan perubahan iklim. Humanitas dan Industri.
Konferensi Tahunan Keadilan Sosial merupakan bagian dari upaya membumikan keadilan sosial di Indonesia dengan memperkuat kohesi di antara pegiat, ilmuwan, dan lembaga-lembaga yang bergerak di isu-isu keadilan sosial.(luk)