Gorontalo, mimoza.tv – Upacara pelepasan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif 713/ST di wilayah Sektor Utara Papua diwarnai haru dan sedih oleh sejumlah tokoh agama,tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat.
Betapa tidak, setelah menyelesaikan masa tugas, seluruh personil Satgas meninggalkan daerah penugasan masing-masing untuk menuju Marshaling Area, yang selanjutnya melakukan perjalanan menuju Home Base di Gorontalo.
Dansatgas Yonif 713 Satya Tama, Letkol Inf Dony Gredinand dalam release tertulisnya di Pos Kotis Skouw Distrik Muara Tami, Kota Jayapura mengungkapkan, ada perasaan bangga sekaligus sedih ketika meninggalkan daerah penugasan.
“Kami bangga karena kami bisa menjalankan tugas dengan baik sampai. Kami juga sedih karena akan meninggalkan masyarakat Papua dimana kami bertugas selama kurang lebih 11 bulan ini,” ucap Dony dalam rilisnya yang diterima wartawan ini, Minggu (19/7/2020).
Lanjut dia, apa yang telah diberikan selama bertugas di Papua Sektor Utara, adalah yang terbaik, penuh keiklasan serta tulus.
“Harapannya, semoga dengan apa yang telah kami berikan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Selaku manusia kami juga tidak lepas dari kesalahan,baik itu kata-kata maupun perbuatan . Mewakili seluruh prajurit saya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami mohon doa restunya agar kami diberikan kesehatan dan keselamatan dalam perjalanan kembali ke home base sampai dengan selamat,” tutur Dony.
Pada kesempatan yang sama, Yan Numberi selaku Kepala PLBN Skouw mengatakan terimakasih kepada Satgas Pamtas Yonif 713 yang selama ini telah melaksanakan tugas di Perbatasan RI-Papuanugini dengan baik.
“Harapannya segala yang baik yang telah dilaksanakan oleh Satgas Yonif 713/ST akan bisa dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan oleh Satgas baru,” ucap Yan.
Setelah melaksankan tugas, Satga Yonif 713 akan digantikan oleh Satgas yang baru, yakni Satgas Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro Kostrad.(luk)