Amurang, mimoza.tv – Kabar tak sedap datang dari Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi sulawesi Utara. Warga di kabupaten tersebut digegerkan dengan kabar, bupati mereka, Christiany Eugenia Paruntu, di sandera oleh kelompok teroris, Rabu (15/1/2020).
Dinas Penerangan (Dispen) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal ) VIII Manado dalam rilis yang diterima wartawan ini mengungkapkan, sehubungan dengan penyanderaan tersebut, TNI AL mengerahkan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VIII Bitung, untuk menggelar Operasi Pembebasan Sandera. Berdasarkan perintah dari Komando Atas TNI AL, prajurit dari Yonmarhanlan Bitung yang bertugas membebaskan bupati.
Dalam aksi pembebasan tersebut, dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) masing-masing KAL.Tedung Naga. II-8-25 dan KAL. Tedung Selar. II-8-26 dikerahkan untuk mendeteksi keberadaan teroris yang menyandera bupati, selanjutnya tiga Tim Amphibi meluncur dari kedua KRI tersebut untuk melaksanakan operasi pembebasan
Sementara itu, tim renang rintis diterjunkan dari jarak 400 meter untuk menguasai titik pendaratan dan melumpuhkan dua teroris yang diketahui berjaga di Pantai Boulevard Amurang.
Usai melumpuhkan dua anggota teroris, tim Marinir langsung melakukan penyergapan dengan cepat dan taktis. Terjadi kontak senjata beberapa kali, dimana para teroris memberikan perlawanan sengit dan berusaha membawa lari bupati.
Alih-alih membawa kabur salah satu bupati berparas cantik ini, para teroris ini berhasil dilumpuhkan. Bupati pun akhirnya bisa diselamatkan dan dibawa ke kapal TNI AL oleh pasukan Marinir Bitung.
Adegan pembebasan Tetty Paruntu tersebut merupakan simulasi latihan pembebasan yang dilakukan TNI AL dalam rangka Hari Dharma Samudera yang digelar di Minahasa Selatan, Rabu (15/1/2020).
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal VIII Manado, Mayor Laut (KH) Yusuf Ali mengungkapkan, pelaksanaan upacara Hari Dharma Samudera tahun 2020 kali ini agak berbeda dari pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya, dimana upacaranya sendiri dilaksanakan di laut. Seluruh pesertanya juga berada di laut.
Danlantamal VIII Laksma Pertama TNI Gig JM Sipasulta, M.Mar., Stud., dalam keterangannya mengungkapkan, latihan tersebut merupakan simulasi pembebasan sandera, dimana kebetulan tokoh yang disandera diperankan langsung oleh Bupati Minahasa Selatan.
“Tujuan dari latihan ini adalah bahwa kita senantiasa siap siaga dalam menjaga NKRI termasuk salah satunya operasi apabila ada tokoh-tokoh yang disandera,” jelas Sipasulta.
Hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran pejabat di Lantamal VIII Manado, Forkopimda Kabupaten Minahasa Selatan, pejabat TNI/Polri dan sipil serta unsur dari berbagai elemen masyarakat Minahasa Selatan.
Selain menggelar upacara, Lantamal VIII Manado juga mengadakan kegiatan Ziarah di TMP Amurang dan Anjangsana ke Pelaku Sejarah Pertempuran Laut Arafuru di Bitung, bersih-bersih pantai, bhakti kesehatan, peresmian Tugu Persatuan KKO AL, napak tilas sejauh 4,5 KM, pameran Alutsista, serta panggung hiburan prajurit.(luk)
Sumber artikel Dispen Lantamal VIII Manado.