Gorontalo, mimoza.tv – Kasus penipuan yang dialami calon jemaah umrah yang menggunakan jasa travel menimbulkan trauma bagi umat muslim di Indonesia. Kasus ini menjadi cermin bagi masyarakat untuk selektif dalam memilih biro travel umroh maupun haji khusus.
Dilansir dari Dream.co.id, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (AMPHURI), Farid Alwaji, mengatakan sebenarnya pemerintah sudah memberikan kemudahan bagi calon jemaah dalam memilih biro travel umroh.
Salah satunya, dengan memastikan apakah biro travel yang bersangkutan tergabung dalam perhimpunan atau tidak.
” Kami telah mengkurasi travel haji dan umroh. Sejauh ini kurang lebih ada 400 travel yang terdaftar,” ungkap Farid di Jakarta.
Farid menjamin seluruh travel tersebut telah lolos uji sosialisasi yang diterapkan pemerintah. Ada beberapa poin diperiksa, tergabung dalam ‘5 Pasti’.
” Ada sosialisasi ‘5 pasti’ dari pemerintah. Jadi, travel tersebut telah dicek hotel, tanggal berangkat, pesawat, visa dan izin resminya,” katanya.
Selanjutnya, Farid mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih biro travel. Sebisa mungkin, kata dia, jangan tergiur paket murah dan mudah yang ditawarkan.
“Agar masyarakat semakin dimudahkan dalam memilih, sejumlah asosiasi membuat aplikasi biro umroh dan haji khusus terpercaya. Lewat aplikasi ini, calon jemaah bisa menentukan paket yang diinginkan. Itu juga termasuk destinasi tambahan serta biaya yang dibutuhkan. Bahkan ingin mendapatkan layanan yang exten, beberapa operator aplikasi tersebut akan bantu komunikasikan dengan travelnya langsung, sehingga selalu bisa dikondisikan,” jelas Farid.
Sementara itu, terkait musibah penipuan yang menimpa puluhan jamaan umrah asal Gorontalo, Hamka Arbie selaku PLT Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo mengungkapkan, travel yang tidak terdaftar di Kemenag, akan sulit untuk di pantau. Hal ini disebabkan mekanisme pemberangkatan travel-travel tersebut umumnya perorangan. Jamaah biasanya dikumpulkan setelah berada di Jakarta.
“Beda dengan yang sudah terdaftar. Pemberangkatannya terkoordinir. Bahkan untuk pemberangkatan umrah, harus melalui asrama haji, aga semuanya bisa di kontrol,” kata Amka saat diwawancarai, Kamis (14/11/2019).
Dirinya menghimbau warga masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah, untuk lebih hati-hati dalam memilih biro perjalanan religi tersebut.(luk)