Gorontalo, mimoza.tv – Moment Idul Fitri 1444 Hijriah membawa kabar suka cita bagi Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIb Pohuwato Unit Pelaksana Teknis (Upt) Kanwil Kemenkumham Gorontalo.
Dimana setelah selesai pelaksanaan Salat Idul Fitri, sebanyak 111 warga binaan atau Bang Napi di Lapas tersebut menerima Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023).
Penyerahan Remisi idul fitri tahun 2023 ini, diserahkan langsung oleh Kelapa Lembaga Pemasyarakatan Irman Jaya, yang bertempat di Masjid At-Taubah Lapas Pohuwato.
Dalam sambutannya Irman Jaya menyampaikan, pemberian Remisi Idul Fitri 1444 Hijriah mengacu pada Keputusan Menkumham RI nomor : PAS-646.PK.05.04 Tahun 2023 tentang Pemberian Remisi Khusus (RK) Idul Fitri sebanyak 111 orang Narapidana di Lapas Pohuwato telah memenuhi syarat dan telah diusulkan untuk mendapatkan Remisi.
Kata Irman, besaran remisi yang di peroleh bervariasi yaitu, sebanyak 15 hari berjumlah 13 orang, 1 bulan sebanyak 69 orang, 1 bulan dan 15 hari sebanyak 25 orang, dan 2 bulan sebanyak 4 orang.
“Remisi yang Narapidana peroleh merupakan bentuk penghargaan atas perubahan perilaku yang mereka tunjukkan ketika menjalani pidana di Lembaga Pemasyarakatan,” ucap Irman.
Selain itu kata dia, pemberian Remisi juga dimaksudkan untuk mempercepat proses reintegrasi sosial sehingga para Bang Napi dapat segera kembali ke tengah masyarakat.
“Jadikan momentum ini sebagai renungan dan motivasi untuk selalu introspeksi diri dan terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Pencapaian hari ini membuktikan mereka mampu mengubah diri menjadi manusia yang lebih baik, menjadi insan yang taat hukum, berakhlak mulia, dan berbudi luhur, serta berguna bagi pembangunan bangsa,” imbuhnya.
Dalam momentum itu juga dirinya menyampaikan salam hormat dari Menteri Prof. Yasona H. Laoly, kepada seluruh Warga Binaan dan seluruh insan pengayoman, Selamat Merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Beliau (baca : Menkumham) menyampaikan bahwa pemberian Remisi khusus Idul Fitri ini dapat dijadikan sebagai bahan renungan dan motivasi, untuk terus introspeksi diri sekaligus memacu diri untuk menjadi manusia yang lebih baik dan seutuhnya,” tutup Irman. (rls/luk)