Gorontalo, mimoza.tv – Isu paling sentral sekarang saat ini yang merusak lingkungan adalah masalah sampah plastik. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Ketua Komisi Nasional (Konas) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia saat ini berada diperingkat kedua dunia sebagai Negara pencemar sampah plastik di lautan. Setiap tahunnya Indonesia menyumbang kurang lebih 187,2 juta ton sampah plastik.
“Negara kita berada di peringkat ke dua setelah China yang jumlah sampah plastiknya mencapai 262,9 juta ton. Sedangkan di urutan ke tiga di duduki oleh Philipina,” tutur Luhut, saat diwawamcarai beberapa waktu yang lalu.
Dirinya mengungkapkan, penangan sampah plastik dan non plastik sendiri sudah bisa dipikirkan cara penangannya. Yang non plastik bisa dibakar, untuk mendapatkan energi listrik.
Selain itu, mantan Menkopolhukam ini menyinggung masalah sampah plastik yang dibuang ke sungai. Ia menjelaskan betapa berbahaya jika sampah plastik yang ada disungai ini bagi lingkungan dan manusia. Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, berkolaborasi untuk memerangi sampah ini juga memberikan edukasi terhadap masyarakat, soal bahayanya sampah plastik ini.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) KLHK, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, timbunan sampah plastik diperkirakan lebih dari 24.500 ton per hari.
“Jadi, bayangkan, bagaimana sampah plastik itu kita buang, dan tidak akan terurai ke lingkungan, kemudian masuk ke sungai, ke laut, ikannya makan plastik, kepitingnya terlilit plastik,” jelas Vivien.
Sementara itu, data di Dinas Kehutanan, Pertambangan dan ESDM Provinsi Gorontalo mencatat, jumlah rata-rata produksi sampah perkotaan di Indonesia, termasuk Provinsi Gorontalo adalah 0,8 kilogram per kapita per hari.
Pada tahun 2015 angka itu meningkat menjadi 1 kilogram per kapita per hari, dan tahun 2020 diperkirakan akan menjadi 2,1 kilogram per kapita per hari.
Sampah yang mampu dikelola angkut ke Tempat Pembuangan Akhir baru mencapai 42 persen. Sisanya ada yang dibuang ke sungai, saluran air, dibakar, ditimbun, dan dibuat pupuk.(luk)