Gorontalo, mimoza.tv – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara (KOJK SulutGoMalut) menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara masih terjaga di tengah dinamika ekonomi domestik dan global. Hal tersebut tercermin dari kecukupan likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga.
OJK dalam siaran pers tertulisnya menyampaikan, aset industri perbankan pada posisi Juli 2023 mengalami peningkatan sebesar 8,77 persen (yoy) menjadi Rp86,18 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh sebesar 4,14 persen (yoy) menjadi Rp29,50 triliun, sedangkan kredit tumbuh 6,24 persen (yoy) menjadi Rp45,52 triliun. Selain itu, NPL mengalami perbaikan atau turun menjadi 2,65 persen dari sebesar 3,44 persen pada posisi Juli 2022.
“Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 4,14 persen (yoy) menjadi Rp29,50 triliun, hal ini disebabkan adanya pertumbuhan Giro, Tabungan, dan Deposito masing[1]masing sebesar 1,72 persen (yoy), 4,75 persen (yoy) dan 4,52 persen (yoy). Berdasarkan kategori usaha, pertumbuhan kredit terutama disebabkan peningkatan atas Kredit UMKM sebesar 7,48 persen (yoy) menjadi Rp13,40 triliun yang diikuti oleh pertumbuhan kredit Non UMKM sebesar 5,73 persen (yoy) menjadi Rp32,11 triliun,” tulis KOJK SulutGoMalut.
Sementara berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit terutama berasal dari Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 6,99 persen (yoy) diikuti oleh Kredit Konsumsi yang tumbuh sebesar 6,98 persen (yoy), dan Kredit Investasi yang tumbuh sebesar 0,43 persen (yoy). (rls/luk)