Gorontalo, mimoza.tv – Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo menggelar demo, Kamis (18/7/2019). Unjuk rasa damai tersebut menuntut agar Rektor UNG untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di internal kampus tersebut.
Fian Hamzah, salah satu orator dalam demo tersebut menyorot sejumlah persoalan yang terjadi di internal kampus, seperti mata kuliah yang dinilai menghambat studi mahasiswa.
“”Kami menuntut kejelasan atas sejumlah permasalahan di kampun ini, diantaranya, kejelasan soal masa orientasi mahasiswa baru yang dinilai subjektif. Begitu juga adengan penyalahgunaan wewenang dan jabatan, serta adanya pungi dalam pelaksanaan proposal dan praktikum,” tegas Fian dalam orasinya.
Pihaknya juga menyorot soal pemilihan rektor yang dinilai berimbas buruk bagi mahasiswa.
“Kami meminta agar pejabat-pejabat di lingkup rektorat UNG, untuk mengangkat rektor yang profesional, yang mampu meberikan kebijakan yang baik bagi seluruh mahasiswa,” kata Fian.
Hal lain yang menjadi tuntutan pendemo juga adalah soal program beasiswa Bidik Misi. Salah satu program pemerintah ini dinilai perlu banyak dibenahi. Menurut pendemo, program Bidik Misi ini seharusnya bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan.
“Banyak disini mahasiswa yang orang tuanya berlatar belakang miskin. Dengan bidik misi ini, harapannya anak bangsa yang berprestasi ini bisa menuntaskan pendidikan,” tandas Hamzah.
Sebelum menggelar demo di depan rektorat, aksi mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa UNG ini menggelar demo di Biro Akademik Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP). Karena aksi diwarnai saling dorong antara mahasiswa dan petugas keamanan kampus, membuat kaca pintu BAPK pecah. Beruntung aksi tersebut tak berlangsung lama, setelah perwakilan dari BPAK menemui pengunjukrasa.(luk)