Gorontalo, mimoza.tv – Solusi mengolah sampah organik rumah tangga, umumnya diolah pada komposter untuk menghasilkan pupuk tanaman. Namun ada solusi lain dalam mengolah sampah dapur, yaitu mengolahnya menjadi cairan fermentasi multiguna bernama eco enzyme.
Anak Agung Indra Dwipayani misalnya. Pemilik dari Agung Bali Collection yang merupakan UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali ini memanfaatkan cairan Eco Enzyme sebagai penguat dalam proses pewarnaan alami kain tenun ikat produksi Agung Bali Collection.
Dwipayani dalam penjelasannya pada kegiatan Capacity Building Pengembangan UMKM Hijau yang digelar oleh KPw BI Provinsi Gorontalo di Bali mengatakan, Eco Enzyme sangat berkhasiat dalam menguatkan atau mempertahankan warna kain.
“Hasilnya sangat berbeda antara benang rajut yang sudah diberi dan benang yang belum dicelup dengan Eco Enzyme. Dan ini tentu sangat memberi pengaruh bagi kwalitas kain tenun produksi kita,” ucap Dwipayani, Minggu (5/2/2022)
Selain digunakan untuk penguat kain, cairan itu juga kata dia bisa dimanfaatkan sebagai sabun cuci. Pakaian lebih higienis, dan tentunya tidak mudah luntur. Membuat Eco Enzyme juga kata dia sebagai salah satu solusi untuk pemanfaatan limbah dapur. Bila ini digeluti dan diseriusi, tentu tidak hanya memberikan manfaat kesehatan saja, tetapi juga ada manfaat ekonomi.
“Kita tau bersama, barang seperti kain yang menggunakan bahan dan teknik alami ini nilainya lebih tinggi dari yang tidak menggunakan. Disatu sisi kita juga sudah menyelamatkan lingkungan. Satu liter Eco Enzyme ini bisa membersihkan 1000 liter air kotor. Jadi limbah air cucian kita yang menggunakan Eco Enzyme ini ketika di buang, akan membersihkan air kotor disekitarnya,” tandasnya.
Diketahuim selama dua hari KPw BI Provinsi Gorontalo menggelar peningkatan kapasitas atau studi tiru, dengan melibatkan UMKM dan media relasi di Provinsi Bali. Pada kegiatan yang dihadiri langsung oleh Dian Nugraha selaku Kepala BI Gorontalo, bersama Deputi, Ridwan Nurjamal.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ekspos UMKM ekonomi hijau, serta meningkatkan literasi kepada warga masyarakat. Ekonomi hijau ini juga merupakan ekosistem yang mengutamakan aktivitas perekonomian khususnya produksi barang dan jasa, dengan meminimalkan risiko pencemaran terhadap lingkungan,” ujar Dian.
Di sisi lain lanjut dia, pelonggaran aktivitas masyarakat pasca pandemi menjadi hal yang perlu dipahami sebagai stimulus bagi aktivitas perekonomian khususnya UMKM yang memiliki basis produksi green economy.
Lanjut dia, semakin tingginya kesadaran masyarakat atas produk dan jasa yang berorientasi lingkungan, membuat potensi pengembangan UMKM ekonomi hijau untuk meningkatkan nilai produk. Sementara dari sisi nilai ekonomis, kata dia hal ini akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM itu sendiri.
Pewarta : Lukman.