Kota Gorontalo, (4/10) – Puluhan massa pendukung bakal pasangan calon Zainudin Hasan – Adhan Dambea, yang dikenal dengan sebutan berZIHAD, senin malam (3/10) mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu, dan meminta agar Rauf Ali dikeluarkan dari Bawaslu.
Puluhan massa Adhan Dambea mendatangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Gorontalo sekitar pukul 19.30 Wita. Kedatangan mereka dipicu adanya kabar bahwa Bawaslu telah mengeluarkan surat rekomendasi untuk mencoret Adhan Dambea dari calon peserta Pilkada 2017, dengan melakukan verifikasi ijazah milik Adhan Dambea oleh Bawaslu dan KPU di Manado.
Selain itu, pendukung Adhan Dambea juga menduga ada intervensi dari Rauf Ali yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu di Bawaslu Provinsi Gorontalo.
Karena trauma kejadian di Pilwako 2013 terulang lagi, saat Rauf Ali masih menjabat sebagai ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Gorontalo, yang mengakibatkan di coretnya pasangan DA’I dari peserta Pilkada, maka massa pendukung mantan Walikota ini, meminta agar Rauf Ali dikeluarkan dari institusi pengawas pemilu tersebut.
Bahkan, mereka sempat memaksa masuk ke Kantor Bawaslu untuk mencari Rauf Ali yang di duga masih berada dalam Kantor Bawaslu. “kita datang hanya ingin memastikan saja pak, apa benar dia (Rauf Ali) ada disini, biar kami puas,” teriak salah satu pendukung yang masuk ke dalam Kantor.
Kemarahan massa sedikit mereda setelah Adhan Dambea datang, “sudah sudah, semua keluar…bubar, bubar,” teriak Adhan meminta semua pendukungnya untuk keluar dari Kantor Bawaslu.
“semua ini diluar dugaan saya akan seperti ini, saya hanya meminta beberapa orang tim pemenangan saya untuk berkonsultasi dengan pihak Bawaslu, karena sudah beredar kabar bahwa besok akan ada rekomendasi pembatalan pasangan ZIHAD,” kata adhan Dambea kepada wartawan.
Adhan menambahkan, “tapi kita yakin Bawaslu masih independen, cuma karena Rauf Ali ada di Bawaslu, makanya teman teman yang datang ini curiga, kejadian di pilwako lalu akan terulang lagi.”
Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Siti Haslina said saat diwawancara terpisah mengatakan, “saya akan mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar itu tidak benar, tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bawaslu terkait pasangan calon.”
Sesaat setelah kejadian pihak Kepolisian setempat dan personil Kodim 1304 langsung mengamankan lokasi.