Oleh: Nanang Masaudi
Gorontalo, mimoza.tv – Bilamana besok hilal Syawwal tak nampak setelah tenggelamnya matahari, maka bulan Ramadhan menjadi istikmal hingga hari ke-30. Takbir kemenangan in syaa Allah akan kita kumandangkan pada Rabu (12/05) ba’da sholat Maghrib.
Ramadhan hanya tersisa sekali saja untuk kita hidupkan dengan fardhu maghrib dan Isya. Hanya ada sekali qiyam lagi untuk kita hidupkan besok malam di Ramadhan ini. Dan jika kita meninggal dunia di tahun ini maka itulah bekal terbaik yang dapat kita persembahkan bagi kehidupan akhirat.
Malam ini terselip sebuah rindu yang terus bergelayut dalam dada akan bayangan wajah para sahabat dan kerabat yang tak juga bersua, bahkan jauh sebelum datangnya Ramadhan. Ternyata sebuah hikmah hendak mengajarkan kita bahwa jarak dan pandemi telah memberi sebuah arti tentang betapa berharganya pertemuan dengan mereka yang tercinta.
Ramadhan memberi sebuah peluang perjumpaan dalam iman dan ketaatan pada yang Maha Menggenggam ruang dan waktu. Hanya tersisa malam ini dan besok malam. Ini bukan elegi tentang kematian, tapi tentang rindu. Sungguh jiwa ini hanya rindu.
Ramadhan hanya menyisakan sehari saja untuk sebuah peluang berharga itu untuk mereka yang kelak akan saling merindukan, juga akan saling bersaksi dengan kebaikan yang pernah dilakukan bersama dan akan saling memberi syafaat di akhirat kelak, karena hanya dengan orang-orang yang kita cintailah kelak kita akan dikumpulkan di taman Firdaus-Nya.
Yaa Rabb, pertemukan kami dengan saudara-saudara kami yang kami cintai karena-Mu dalam shaf-shaf sholat kami, di majelis pertemuan kami, dan dalam untaian doa-doa kami.
للَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ ….
Pereratlah ta’liful qulub di antara kami, yaa Robb.
Jangan engkau siksa kami dengan jarak yang terus menjauhkan kami, serta kumpulkanlah kami di taman Firdaus-Mu karena persahabatan ini