Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statisti (BPS) Gorontalo kembali merilis fenomena pertumbuhan ekonomi, Senin (3/8/2020).
Dalam rilisnya BPS Gorontalo menyebut, nilai ekspor pada bulan Juni 2020 yang melalui pelabuhan di Provinsi Gorontalo adalah sebesar US$2.945.100. Sedangkan pada bulan Mei 2020, tidak ada kegiatan ekspor yang melalui pelabuhan di Provinsi Gorontalo.
Menurut golongan HS 2 digit, ekspor pada Januari –Juni 2020 sebesar US$2.945.100, seluruhnya (100,00 persen) adalah berupa jagung (HS 10).
“Ini merupakan ekspor perdana Provinsi Gorontalo pada tahun 2020 yang melalui Pelabuhan Gorontalo. Sebenarnya ada ekspor setiap bulan. Namun melalui pelabuhan di luar Gorontalo,” ucap Kepala BPS Gorontalo, Herum Fajarawati.
Adapun tujuan ekspor jagung Gorontalo itu kata dia, hanya ke satu negara, yaitu Filipina.
Mengutip gorontalo.antaranews.com ekspor jagung Gorontalo ke Filipina pala Bulan Juni 2020 sebanyak 12,400 ton. Bahkan rencananya pada Agustus 2020 ini, Gorontalo kembali akan mengekspor 12.500 ton jagung ke negara “Lumbung Padi” tersebut.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim dalam keterangannya mengatakan, mendukung kegiatan ekspor jagung tersebut. Menurut Idris, selain bisa menghasilkan devisa bagi negara, ekspor juga akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan petani di Gorontalo.
Pemprov juga kata dia terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pertanian untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi virus corona.
Sektor Pertanian kata dia, merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Jika hal ini dikelola dengan baik, maka akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani itu sendiri.(luk)