Gorontalo, mimoza.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis perkembangan inflasi maupun deflasi beberapa harga komoditas yang ada di Gorontalo.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif dalam siaran persnya di Ruang Vicon BPS Gorontalo menjelaskan, pada bulan Juni 2023 Kota Gorontalo mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,07 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,33 pada Juni 2022 menjadi 113,64 pada Juni 2023.
Inflasi yoy Kota Gorontalo ini kata Mukhanif terjadi karena adanya kenaikan indeks pada 9 kelompok pengeluaran dan penurunan pada 2 kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks itu diantaranya; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,73 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38 persen.
“Kelompok lainnya adalah, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,66 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,28 persen; kelompok transportasi sebesar 9,16 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,79 persen,” ujar Mukhanif.
Lebih lanjut dia mengatakan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,34 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,32 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) Juni 2023 sebesar 0,59 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2023 sebesar 0,89 persen.
Bahan Makanan pada Juni 2023 mengalami inflasi yoy sebesar -2,59 persen (deflasi).
Mukhanif juga menyampaikan, ada lima komoditas penyumbang utama inflasi Mtm. Komoditas pertama adalah tomat, disusul dengan beras, kemudian angkutan udara, lalu ikan cakalang, dan ikan malalugis.
Sementara komoditas yang menyumbang angka deflasi adalah; bawang merah yang menempati posisi puncak, disusul dengan bensin, kemudian kangkung, cabai rawit dan emas perhiasan.
Pewarta: Lukman.